Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp31,65 miliar, berupa diskon 19%, untuk PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam melaksanakan angkutan penyeberangan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengungkapkan dalam pelaksanaannya, penyerapan stimulus tersebut masih sangat minim sampai dengan pertengahan Desember 2025.
“Penyerapannya itu masih di bawah 1% sebenarnya. Jadi ini yang kami akan terus tingkatkan upaya pemasaran untuk penumpang membeli tiket lebih awal,” ujarnya dalam Media Gathering di kantor pusat ASDP, Senin (15/12/2025).
Tercatat, saat ini masih kurang dari 10.000 penerima manfaat dari stimulus diskon 19% tersebut, dari target 257.60 penumpang dan 491.776 kendaraan.
Meski demikian, Heru meyakini peningkatan akan terjadi seiring dengan semakin mendekati masa libur Natal maupun tahun baru.
“Kami prediksi nanti akan terus meningkat semakin dekat hari H,” tambahnya.
Untuk diketahui, diskon ini menjadi rangkaian program stimulus angkutan Nataru yang pemerintah kucurkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal angkutan penyeberangan, diskon tersebut berasal dari pembebasan jasa pelabuhan pada kelas reguler. Pemerintah juga melakukan penyesuaian harga tiket eksekutif jadi harga reguler.
Awal pergerakan masyarakat diperkirakan akan mulai pada 19 Desember 2025 dan mencapai puncak pergerakan untuk libur Natal akan terjadi pada 23-24 Desember 2025. Sementara prediksi puncak pergerakan masyarakat untuk libur tahun baru pada 30-31 Desember 2025.
Adapun prediksi puncak arus balik masyarakat usai liburan Natal maupun tahun baru akan terjadi pada 2-3 Januari 2026.
Secara nasional, ASDP menyiapkan 222 kapal yang terdiri dari 135 kapal komersial dan 87 kapal perintis, untuk melayani 318 lintasan penyeberangan, termasuk 91 lintasan komersial dan 227 lintasan perintis.
Sementara yang termasuk program stimulus, hanya mencakup 16 pelabuhan dengan delapan lintasan. Mulai dari rute Merak—Bakauheni (reguler & eksekutif), Ketapang—Gilimanuk, hingga Ajibata—Ambarita.
Berdasarkan proyeksi ASDP, pergerakan penumpang di 15 lintasan pantauan nasional diperkirakan mencapai sekitar 547.348 orang, tumbuh 4,3% dibandingkan Nataru tahun lalu.
Sementara prediksi trip sebanyak 20.943 trip atau tumbuh 5,4% dari periode yang sama tahun lalu. Kemudian, akan ada peningkatan jumlah kendaraan sebesar 8,9% atau menjadi 868.622 unit.
Ketapang—Gilimanuk diprediksi akan menjadi titik lokasi penyeberangan yang paling favorit dalam masa angkutan Nataru mendatang, termasuk juga lintasan Merak—Bakauheni.
“Biasanya kalau Natal Tahun Baru ini yang paling ramai adalah di Ketapang Gilimanuk. Rata-rata mereka ingin melaksanakan libur tahun baru di Bali,” tambahnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















