Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso mengatakan perseroan bisa membagikan dividen lebih dari Rp 40 triliun pada 2023. Nilai ini mencapai 80 persen dari total laba bersih tahun 2022.
BRI akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Senin (13/2/2023). Salah satu agendanya membahas penggunaan laba, termasuk pembahasan persentase rasio dividen dari laba.
“Besok, hari Senin insya Allah kita akan RUPS menetapkan berapa persen dari laba itu yang akan dibagikan dalam bentuk deviden,” kata Sunarso saat menghadiri FunMatchMini Soccer bersama eks pemain timnas dan pemimpin redaksi media di Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Sunarso menjelaskan bahwa saat ini modal perseroan sudah terlalu kuat dan hanya akan menahan sebagian laba tahun buku 2022. Sementara sebagian besar sisanya akan dibagikan kepada para pemegang saham.
“Karena modalnya sudah terlalu kuat, kalau mau ditarik dividen lebih dari 80 persen juga nggak masalah. Jadi, siap-siap BRI akan bagikan dividen lebih dari Rp 40 triliun,” katanya.
Pada tahun buku 2022, BRI mencatatkan laba bersih mencapai Rp 51,4 triliun atau naik 67,15 persen secara tahunan (yoy). Jika BRI akan memberikan setidaknya 80 persen keuntungan untuk dibagikan kepada para pemegang saham, maka sekurang-kurangnya dividen yang akan diberikan sebanyak Rp 41,12 triliun.
Dengan jumlah total saham BRI mencapai 151,55 miliar lembar, maka tiap lembar saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 271,31.
Saat ini sebanyak 46,81 persen dari seluruh total saham BRI dimiliki oleh masyarakat atau sebanyak 70,29 miliar lembar. Sementara, sebanyak 53,19 persennya dimiliki oleh negara atau sebanyak 80,61 miliar lembar saham. Sunarso menyebutkan bahwa BRI berkomitmen untuk mengembalikan sebagian besar laba untuk rakyat.
“Jangan khawatir, karena ini banknya rakyat, berbisnis dengan rakyat, mau labanya sebesar apapun ya dikembalikan pada rakyat melalui pajak dan dividen,” katanya.
sumber : Antara, Republika Edit koranbumn