Memasuki musim tanam Oktober – Maret, Direktur Utama Petrokimia Gresik beserta jajaran blusukan ke gudang dan kios resmi yang ada di Jawa Tengah (Jateng) yaitu Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten, Sahabat.
Blusukan di Jateng ini ditujukan untuk memastikan kesiapan gudang dan kios resmi dalam menghadapi musim tanam Okmar. Apalagi berdasarkan BPS 2019, Jateng merupakan daerah penghasil padi terbesar nasional mengalahkan Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Barat (Jabar). Oleh karena itu dalam menghadapi musim tanam kedua tahun 2020, Jateng harus mendapatkan kawalan ekstra.
Per hari ini, stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik secara nasional sebesar 646.079 ton, melebihi ketentuan minimum pemerintah (172.288 ton). Stok tersebut terdiri dari Pupuk Urea 74.215 ton, ZA 73.224 ton, SP-36 117.549 ton, Phonska 297.550 ton, dan Petroganik 83.541 ton.
Dari total stok tersebut, untuk Provinsi Jawa Tengah sebesar 59.912 ton, dengan rincian ZA 6.132 ton, SP-36 9.209 ton, NPK Phonska 35.839 ton dan Petroganik 8.732 ton (khusus pupuk Urea untuk provinsi Jateng menjadi tanggung jawab penyaluran PT Pupuk Sriwijaya) .
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa sebaran potensi pertanian di Jateng lengkap di seluruh subsektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan maupun kehutanan. Untuk itu blusukan di Jateng ini juga menjadi sarana bagi Petrokimia Gresik untuk menggali aspirasi dari petani dan pemimpin daerah masing-masing wilayah.
Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri untuk pertanian yang berkelanjutan senantiasa siap mendukung pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan kawalan pertanian secara komprehensif, mulai dari pupuk berkualitas, pengendalian hama, hingga konsultasi pertanian melalui layanan mobil uji tanah yang sudah tersebar di 8 provinsi di Indonesia.
Sumber Petrokimia