Dirut Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) Dwina Septiani mengatakan aktivitas bisnis dan kondisi keuangan perusahaan dari 2019 hingga masa pandemi saat ini masih relatif stabil. Kendati begitu, Dwina tak menampik pendapatan perusahaan yang bersifat fluktuatif di masa pandemi ini.
Dwina menyebut relatif stabil kondisi keuangan Peruri ditopang oleh penugasan yang diberikan pemerintah terkait percetakan uang.
“Untuk bisnis yang captive, contoh pencetakan uang karena ini menyumbang 67 persen dari total pendapatan. Ini menjadi hal yang menyebabkan saat ini kondisi keuangan dan bisnis perusahaan masih relatif cukup baik,” ujar Dwina dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/9).
Sementara dari sisi aktivitas bisnis di luar penugasan dari pemerintah melalui anak usaha, Dwina mengatakan mengalami penurunan negatif sekira Rp 11 miliar untuk tahun ini. Dwina mengaku tidak khawatir dengan penurunan pendapatan dari bisnis komersial perusahaan lantaran hanya berkontribusi kecil dibanding pendapatan dari penugasan pemerintah.
“Kami perkirakan, pada akhir tahun bisa mengejar 75 persen dari target atau yang ditargetkan Rp 220 miliar,” ucap Dwina.
Dwina juga optimistis terhadap masa depan perusahaan mengingat Peruri tengah gencar melakukan transformasi terhadap penyediaan jasa sekuriti digital. Dwina menyebut Peruri menawarkan tiga layanan produk baru yang akan berfokus seputar pelayanan sekuriti digital yakni Peruri Code, Peruri Sign, dan Peruri Trust.
“Akselarasi sosialisasi menuai respons positif di tengah meningkatnya permintaan digitalisasi seperti Peruri Code, Peruri Sign, dan Peruri Trust yang akan berdampak lebih cepat dan lebih baik,” lanjut Dwina.
Selain itu, ungkap Dwina, perusahaan juga terus mengembangkan ekspansi dan telah memiliki kompetensi di pasar internasional. Peruri, kata Dwina, mendapatkan penugasan dari negara lain untuk percetakan uang dan pita cukai.
“Yang sudah kita lakukan terakhir itu pita cukai dari Pakistan. Lalu tiga pecahan mata uang dari Peru yang sedang kami kerjakan,” kata Dwina menambahkan.
Sumber republika, edit koranbumn