Dirut Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani memberi apresiasi yang tinggi terhadap kinerja PTPN2. Menurutnya, PTPN2 bisa menjadi tonggak kebangkitan gula di Sumatera Utara. Penjelasan ini diungkapkan Abdul Ghani saat meninjau areal perkebunan tebu di Kebun Bulu Cina, Selasa 19 Oktober 2021.
“Saya yakin dengan kebersamaan yang dibangun di lingkungan kerja seperti selama ini, akan memperoleh hasil yang maksimal. Saya berharap kinerja baik yang telah dibuktikan selama ini bisa terus dipertahankan, dan kita mampu membuktikan bahwa PTPN2 bisa menjadi perkebunan negara yang kuat dan mampu menghadapi tantangan ke depan,” ujar Abdul Ghani.
Abdul Ghani juga yakin kondisi tersebut akan mendorong kebangkitan gula di Sumut, sekaligus kembangkitan PTPN2 di sektor hilir. Dalam kunjungan bersama Asdep Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Bapak Rachman Ferry Isfianto didampingi Direktur PTPN2 Irwan Perangin-Angin, SEVP Operasional RM Mulianta Sitepu, GM Distrik TT Bram Sitompul dan sejumlah manager, serta Kasubbag Humas Rahmat Kurniawan, Dirut Holding beserta jajaran melihat langsung tanaman tebu di areal kebun Bulu Cina yang akan menjadi bahan baku utama pabrik gula Kwala Madu dan Sei Semayang dalam musim giling 2022 mendatang.
Meski masih membutuhkan perawatan serius untuk menghasilkan rendemen yang tinggi, namun Dirut Holding yakin, dengan pola kerja yang dilakukan selama ini akan dapat menghasilkan tebu berkualitas untuk bahan baku kedua pabrik gula andalan PTPN2 tersebut.
Sementara Asdep Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan KBUMN menyebutkan, pihaknya siap mendukung program kerja yang dilaksanakan PTPN2. “Kami dari pihak Kementerian sangat mendukung reformasi yang dilakukan PTPN2,” katanya. Sedangkan Direktur PTPN2 Irwan Perangin-Angin optimis dari areal 8.021 hektar tanaman tebu varietas unggul yang saat ini berusia sekitar 4 bulan, akan mampu menghasilkan panen antara 70 sampai 80 ton per hektar. Jika ini bisa dicapai maka pihaknya optimis bisa menghasilkan 7 ton gula per hektar. “Sehingga kita mampu menjawab tantangan untuk memenuhi kebutuhan gula pasir masyarakat Sumut.
Pada hari yang sama Abdul Ghani beserta jajaran juga melakukan peninjauan ke eks Kebun Bekala yang saat ini sedang dilakukan pembangunan perumahan, bekerjasama dengan Perum Perumnas. Kawasan seluas 800 hektar lebih di sebelah barat kota Medan yang telah diubah peruntukannya menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) ini akan menjadi kawasan permukiman mandiri dan terintegrasi, sesuai dengan program pembangunan perumahan nasional yang digagas Presiden Joko Widodo.
“Kita berharap, kawasan ini tidak sekadar kawasan permukiman penduduk yang biasa-biasa saja, tapi kawasan yang dilengkapi dengan semua fasilitas yang dibutuhkan masyarakat, termasuk fasilitas ruang terbuka hijau dan fasilitas umum serta fasilitas sosial yang mendukung kehidupan di wilayah ini,” jelas Direktur PTPN2 Irwan Perangin-angin. Turut hadir Direktur Nusa Dua Propertindo, Iman Subekti dan sejumlah staff di lingkungan PTPN2














