Holding Pertambangan memproyeksikan tetap bisa membukukan laba bersih pada akhir tahun meski memang tak akan capai target. Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan, dari semua anak usaha di holding pertambangan, holding bertumpu pada PT. Bukit Asam (PTBA) dan PT. Freeport Indonesia (PTFI).
Orias menjelaskan, hal ini dikarenakan kedua perseroan mampu untuk memberikan dividen seperti yang diinginkan. Sementara itu, untuk PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau PT Timah Tbk. (TINS), MIND ID akan didorong untuk melakukan eksplorasi sehingga tambahan cadangan komoditas meningkat.
“Kalau untuk Antam dan Timah itu kami lebih memfokuskan mereka untuk melakukan eksplorasi untuk menambah cadangan-cadangan mereka, jadi kita tidak ganggu untuk sumber pembayaran buat pembiayaan di level holding ya,” ujar Orias, Ahad (17/5).
Dalam jangka tiga tahun MIND ID menargetkan, bisa mengurangi rasio utang terhadap EBITDA dari posisi 7,5 kali menjadi 5 kali atau bahkan di bawahnya. Orias menilai dengan tingkat utang di level tersebut artinya perusahaan sudah dalam posisi aman.
“Saat Freeport bagi deviden 70 persen pada 2021, EBITDA kami akan membaik. Namun pembayaran penuh pada 2023 akan membuat leverage kami rendah dan peringkat akan membaik. Rasio ini akan kami turunkan,” katanya.
Sumber Republika, edit koranbumn