PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) resmi mendapatkan kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025 senilai Rp2,5 triliun. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk peremajaan kapal berusia lanjut, termasuk KM Umsini yang mengalami insiden kebakaran pada tahun lalu.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani menjelaskan bahwa dana PMN tersebut akan dimanfaatkan untuk pengadaan tiga unit kapal penumpang baru yang diperkirakan akan tiba pada awal 2028.
Pengadaan ini merupakan bagian dari penugasan pemerintah kepada Pelni berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.20/2010 tentang Angkutan di Perairan, guna memperkuat konektivitas maritim dan pelayanan transportasi laut di Indonesia.
“Kami akan menggunakan dana PMN sebaik mungkin untuk memastikan pengadaan kapal penumpang baru berjalan optimal, sehingga dapat mendukung konektivitas antarwilayah dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (18/9/2025).
Sebagai informasi, dana PMN tersebut akan digunakan untuk mengganti tiga unit kapal penumpang Pelni yang telah berusia lanjut, yaitu KM Umsini, KM Lawit dan KM Tidar.
KM Umsini buatan Jerman tahun 1985 kini berusia 40 tahun. KM Umsini saat ini sedang menjalani perbaikan di Surabaya setelah mengalami insiden kebakaran di Makassar pada 2024. KM Umsini diperkirakan akan kembali beroperasi pada Triwulan II tahun 2026.
Kapal lainnya yang akan diganti yaitu KM Lawit dibuat pada tahun 1987 dan telah berusia 38 tahun.
Pada tahun 2025, KM Lawit melayani dua rute yaitu Rute A: Kumai – Surabaya – Sampit – Semarang – Kumai – Semarang – Karimun Jawa – Semarang – Sampit – Surabaya – Kumai. Sementara rute B terdiri dari Kumai – Surabaya – Benoa – Bima – Waingapu – Ende – Kalabahi – Kupang – Rote (PP).
Sementara itu, KM Tidar dibuat pada tahun 1986 dan telah berusia 39 tahun yang melayani rute Kijang – Tg. Priok – Surabaya – Makassar – Bau-Bau – Maumere – Larantuka – Lewoleba – Kupang (PP).
Penggantian kapal-kapal ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan kualitas layanan transportasi laut PELNI.
Anda juga menegaskan bahwa pengadaan kapal baru ini akan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan PELNI, khususnya untuk masyarakat di wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP).
Adapun, penyaluran dana PMN ini telah ditetapkan melalui PP dengan mekanisme setoran modal negara melalui BPI Danantara dan Danantara Asset Management untuk diteruskan kepada Pelni.
Alokasi PMN ini juga telah resmi ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 235 Tahun 2025 yang mencakup tiga BUMN, salah satunya Pelni.
Saat ini, Pelni mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana kapal perintis menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas.
Pelni juga mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini Pelni mengoperasikan 8 trayek tol laut serta satu trayek khusus untuk kapal ternak.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















