PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mendukung penuh rencana pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula kristal putih pada tahun 2026 serta swasembada gula rafinasi yang direncanakan terwujud pada 2029.
Direktur Utama PT SGN Mahmudi menjelaskan, dalam rangka mewujudkan swasembada gula pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah dengan melakukan penguatan pada sisi hulu dan hilir industri gula.
“Kita akan lakukan tambahan investasi ya di pabrik gula kita karena kapasitas rata-rata hanya 70%. Artinya dengan momentum ini, dengan penambahan luas areal di Jawa Timur 70.000 hektare nanti bisa ada tambahan kurang lebih mungkin ya 70 dengan produktivitas katakanlah bisa 100% kan 700.000 ton. Nah, 700.000 ton itu masih sangat terserap untuk 24 pabrik gula yang dimiliki oleh SGN,” kata Mahmudi usai rapat koordinasi percepatan hilirisasi perkebunan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (23/12/2025).
Dalam rangka menggenjot tambahan produksi tebu, Mahmudi menerangkan bahwa pihaknya telah menyiapkan investasi senilai kurang lebih Rp800 miliar guna menghilangkan bottleneck dan mengoptimalkan kinerja dari 24 pabrik gula di seluruh Jawa Timur.
“Kita lakukan investasi, tambahan untuk menghilangkan bottleneck untuk naikkan capacity kita. Nanti akan kita coba survei. Ada 24 pabrik gula, yang ini tersebar di seluruh kabupaten yang ada di Jawa Timur,” paparnya.
PT SGN juga menargetkan peningkatan angka rendemen secara perlahan, mulai dari kisaran 7,5% pada 2026 menuju target melebihi 8,5% dalam 4 tahun mendatang seiring dengan perbaikan varietas bibit dan revitalisasi pabrik.
“Kalau pabrik itu fungsinya adalah mengoptimalkan perahan ya agar supaya potensi rendemen itu benar-benar bisa teroptimumkan di dalam proses pabrik. Nah, kita lakukan itu ya. Kita gandeng konsultan juga untuk kemudian memastikan pabrik-pabrik gula kita ini nanti bisa bekerja secara optimum,” pungkasnya.
Sumber bisnis, edit koranbumn















