PT PP Properti Tbk (PPRO) tahun ini menargetkan pendapatan pra-penjualan atau pendapatan pemasaran (marketing sales) Rp 1,3 triliun. Adapun target penjualan ditetapkan Rp 1,7 triliun.
Target tersebut turun signifikan bila dibandingkan target tahun lalu yang ditetapkan Rp 2,5 triliun. Angka tersebut sudah direvisi dari yang sebelumnya ditargetkan Rp 3,8 triliun. Meski sudah direvisi sepertinya marketing sales tidak akan tercapai, lantaran hingga November 2020 PPRO baru membukukan marketing sales Rp 700 miliar.
Direktur Utama PP Properti Sinurlinda Gustina mengatakan, kinerja PPRO memang terhambat dengan adanya pandemi Covid-19. Di tahun ini pun dia melihat pasar belum pulih, tapi tetap optimistis efektivitas vaksin bisa membuat pasar mulai menggeliat.
Hambatan akibat Covid-19 juga terlihat dalam pos persediaan bagian dari aset lancar per kuartal ketiga 2020 naik dari Rp 4,98 triliun menjadi Rp 8,28 triliun. Sinurlinda menjelaskan pandemi Covid-19 membuat pekerjaan pembangunan menyesuaikan aturan pembatasan kegiatan Maret 2020 sehingga ada penundaan serah terima unit.
“Serah terima unit tetap dilaksanakan mulai kuartal keempat 2020 di tujuh residen yang merupakan target akhir tahun namun secara jumlah unit ada penundaan ke kuartal satu dan dua tahun ini akibat pandemi,” jelas Sinurlinda, Jumat (29/1).
Dus di tahun ini PPRO juga belum ekspansif. Anak usah PTPP ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 430 miliar. “Untuk menyelesaikan Prime Park Hotel and Convention di Lombok dan penyelesaian perlengkapan Lagoon Avenue Sungkono Surabaya,” kata Sinurlinda, Kamis (28/1).
Sumber Kontan, edit koranbumn