Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Zulkifli Zaini berkomitmen untuk bisa memperbaiki kinerja keuangan perusahaan setrum negara ini. Ia tak menampik memang pada tahun ini, kondisi keuangan perusahaan sedang tertekan.
Zul menjelaskan, perusahaan melakukan segala upaya untuk bisa memperbaiki kinerja keuangan PLN. Salah satunya adalah dengan meningkatkan penjualan listrik dan efisiensi.
“PLN terus berusaha mencapi kinerja keuangan sehat di tengah pandemi. Kami terus berupaya meningkatkan pendaptan dengan cara pengkatan penjualan listrik pada pelanggan besar,” ujar Zul di Komisi XI DPR RI, Rabu (18/11).
Ia juga menjelaskan upaya, efisiensi juga dilakukan perusahaan dengan menekan angka pembangkit BBM dengan mengkonversi menjadi pembangkit EBT. Hal ini bisa menurunkan biaya energi primer.
“Selain itu, kami juga mengupayakan untuk DMO batu bara dan gas dalam rangka kepastian biaya dan sumber energi primer,” ujar Zul.
Kuartal III tahun ini memukul kinerja keuangan PLN. Tercatat, PLN merugi hingga Rp 12,17 triliun. Dalam laporan keuangannya, kerugian PLN periode ini lebih tinggi dari pada kerugian di periode yang sama tahun lalu. Pada 2019, PLN membukukan laba Rp 10,8 triliun.
Kerugian PLN tahun ini disebabkan tingginya rugi kurs mata uang asing. Tercatat, PLN merugi kurs mencapai Rp 22,8 triliun. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, rugi kurs perusahaan setrum ini hanya Rp 4,3 triliun.
Sumber Republika, edit koranbumn