Di penghujung tahun 2020, PJTI menggelar Press Luncheon dengan menghadirkan Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan sebagai narasumber. Bersama dengan rekan-rekan media, Raymond membahas tentang pengendalian banjir serta kesiapsiagaan bencana. Diskusi dua arah ini dilakukan pada Jumat 11 Desember 2020 secara off line dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Disampaikan bahwa curah hujan yang tinggi di penghujung tahun 2020 ini diprediksi masih akan berlanjut di 2021. Setidaknya ada 17 titik tanggul rawan longsor di sepanjang DAS Brantas. Dijelaskan bahwa kerawanan banjir dengan kondisi tanggul yang kritis menjadi sangat besar. Untuk itu, meski di tengah pandemi Covid-19 diharapkan pemerintah tetap mewaspadai potensi banjir yang belum bisa diprediksi.
Direktur Utama PJT 1 Raymond juga menjelaskan bahwa curah hujan terus mengalami peningkatan dimana pada 2019 curah hujan mencapai 1.250 mm/tahun, tahun 2020 naik menjadi 1.450-1550 mm/tahun. Sementara pada 2021 diperkirakan lebih dari 1550 mm/tahun. Ditambah lagi, kondisi perubahan lingkungan yang cenderung membuat berkurangnya area resapan. Sehingga potensi banjir lebih tinggi, termasuk tanah longsor.
Dalam diskusi disampaikan juga bahwa kapasitas tampungan waduk yang dikelola PJT I masih dapat memenuhi kebutuhan pengendalian banjir. Meskipun demikian PJT I tidak bisa mengendalikan banjir yang terjadi karena luapan saluran pematusan ataupun irigasi.
Di akhir sesi wawancaranya, Raymond mengimbau agar masing-masing individu untuk bersama-sama menciptakan perilaku pencegahan banjir.
Sumber PJT1, edit koranbumn
–