Pembangunan fasilitas Light Rail Transit (LRT) Jabodebek mendapatkan dukungan pendanaan melalui kredit sindikasi perbankan dari empat bank pelat merah. Total kredit yang disalurkan yakni Rp2,39 triliun.
Adapun, fasilitas kredit pembiayaan yang disalurkan untuk pembangunan fasilitas LRT berasal dari dua bank BUMN dan dua bank daerah. Pada hari ini, Kamis (10/3/2022), keempat bank penyalur kredit dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., sebagai pihak penanggung jawab konstruksi prasarana LRT, memantau progres pembangunan stasiun dan Depo LRT Jabodebek.
“Fasilitas kredit sindikasi perbankan dari Bank Mandiri, BNI, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, dan Bank Pembangunan Daerah Papua menjadi pendukung pembiayaan pembangunan Kawasan Depo dan Stasiun LRT Jabodebek,” jelas Corporate Secretary PT Adhi Karya Farid Budiyanto, dikutip dari siaran pers, Kamis (10/3/2022).
Fasilitas kredit yang disalurkan yakni untuk pembangunan fasilitas stasiun, serta Depo LRT yang berlokasi di kawasan Bekasi Timur, Jawa Barat. Saat ini, progres pembangunan Depo LRT Jabodebek sudah mencapai 72,5 persen.
Hingga saat ini, pembangunan fisik fasilitas Depo yang telah diselesaikan yakni maneuver track, transfer track, dan gedung pengendali utama atau Operation Control Center (OCC) yang siap diserahkan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk persiapan operasi LRT.
Kabiro Keuangan Departemen Perkeretaapian Adhi Karya Achmad Nurrohman mengatakan dari total plafon kredit yang disalurkan sejak tahun lalu, telah terserap sebesar Rp950 miliar untuk pembangunan 17 stasiun dan Depo LRT yang berlokasi di Bekasi Timur.
Achmad menuturkan bahwa total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan stasiun dan Depo LRT yakni sebesar Rp4,2 triliun. Selain pembiayaan dari kredit sindikasi, pendanaan lain yang digunakan Adhi Karya bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,3 triliun.
“Total [pendanaan yang dibutuhkan] untuk stasiun dan Deponya itu Rp4,2 triliun. Lalu, kita dapat PMN Rp1,3 triliun lalu sisanya cari sendiri yaitu dari sindikasi perbankan tadi,” jelasnya di Depo LRT Jabodebek, Bekasi Timur, Kamis (10/3/2022).
Selanjutnya, Adhi Karya tengah berupaya untuk memarkirkan kereta-kereta LRT Jabodebek di kawasan Depo. Lalu, secara keseluruhan, pembangunan fasilitas Depo menyisakan tahap penyelesaian pembangunan gedung light maintenance, heavy maintenance, dan stabling building.
Sementara itu, pengerjaan proyek stasiun LRT Jabodebek saat ini berada pada proses penyelesaian pekerjaan interior, fasilitas ticketing, hingga mekanikal dan elektrikal, serta persinyalan di tiap stasiun.
Selain pekerjaan fisik, ADHI sedang tengah berproses dalam beberapa kegiatan uji coba seluruh rangkaian kereta di tiga lintas pelayanan. Kereta-kereta tersebut tengah menjalani proses testing dan commissioning untuk persinyalan kereta di semua titik lintas pelayanan dan di setiap titik stasiun.
Hingga 25 Februari, capaian progres dari keseluruhan lintas pelayanan yang dimiliki LRT Jabodebek 90 persen rampung. Capaian ini di antaranya 94,5 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Cibubur, 89,1 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Dukuh Atas, dan 92,9 persen untuk lintas pelayanan Cawang-Bekasi Timur.
Sumber Bisnis, edit koranbumn