PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, sebagai holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, terus melakukan transformasi fundamental di sektor kebandarudaraan. Upaya ini sekaligus untuk mendongkrak pariwisata nasional.
Direktur Utama InJourney Maya Watono menyampaikan langkah ini bertujuan memperkuat posisi bandara sebagai wajah bangsa dan pintu gerbang utama bagi wisatawan domestik dan internasional.
“Bandara ini sebagai wajah bangsa merupakan tempat yang didatangi pertama maupun terakhir oleh para wisatawan. Kami percaya kesan pertama ini bertahan seumur hidup,” ujar Maya saat konferensi pers bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi terkait kesiapan pada libur Nataru di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (20/12/2024).
Maya menyampaikan program transformasi ini menyasar tiga aspek utama, yaitu premises, proses, dan people. Sebagai pilot project, lanjut Maya, transformasi ini dimulai dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
“Hal ini sekaligus mempersiapkan operasional dalam periode libur Nataru demi memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat,” ucap Maya.
Maya menjelaskan InJourney berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur dengan berfokus pada pengalaman pelanggan untuk aspek premises. InJourney Airports, lanjut Maya, telah melakukan sejumlah langkah perbaikan berupa beautifikasi Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, optimalisasi suhu udara, penataan ulang tenant, hingga implementasi city APRS X-ray.
“Dengan teknologi baru ini, kecepatan layanan di security checkpoint meningkat 2,5 kali lipat, dari 200 penumpang per jam menjadi 500 penumpang per jam,” sambung Maya.
Sementara pada aspek proses, Maya mengatakan, transformasi melibatkan digitalisasi manajemen operasional berbasis trafik. Langkah ini meliputi peningkatan aksesibilitas, manajemen kapasitas, hingga perbaikan di sisi landasan pacu.
Maya menambahkan aspek people menjadi fokus lain dalam transformasi. Maya menyebutkan pelatihan hospitality secara masif dilakukan kepada seluruh petugas, khususnya di bidang keamanan.
“Salah satu yang terlihat adalah seragam baru Avsec di security checkpoint, yang mencerminkan standar pelayanan tinggi. Selain itu, kami juga melakukan seleksi petugas yang lebih ketat,” lanjut Maya.
Maya berharap rangkaian inovasi tersebut dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang hendak mudik atau bepergian saat Nataru. Maya menyampaikan hal ini bentuk kesiapan InJourney Group mengantisipasi proyeksi lonjakan penumpang pesawat saat Nataru.
“Prediksi jumlah penerbangan ini cukup signifikan, akan meningkat tujuh persen saat Nataru. Hari ini adalah peak trafik di 180 ribu penumpang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” ucap Maya.
Maya memprediksi jumlah penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat Nataru mencapai 3 juta penumpang. Sedangkan proyeksi di Bandara I Gusti Ngurah Rai saat Nataru sebanyak 1,4 juta penumpang.
“Bandara-bandara di Surabaya, Yogyakarta, Makassar, hingga Balikpapan juga akan ada peningkatan saat Nataru,” kata Maya.
Sumber Republika, edit koranbumn