Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor di kawasan Indonesia Timur khususnya yang terdampak pandemi Covid-19 dapat memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Khusus Ekspor (PKE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Fasilitas PKE LPEI yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 372/KMK/08/2020 ini disalurkan sebagai salah satu solusi untuk mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“LPEI mendapat penugasan khusus dari pemerintah untuk mendukung eksportir UMKM di masa pandemi dalam menghadapi krisis global akibat pandemi Covid-19, dengan adanya program PKE UKM LPEI ini diharapkan dapat mendukung eksportir UMKM di Indonesia sehingga tetap dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dan tetap memiliki daya saing,” ujar Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto dalam keterangan tertulis, Senin (4/10).
Pelaku usaha asal Indonesia Timur yang berlokasi di Makassar, PT Kevinindo Anugrah (Kevinindo) merasakan sejumlah tantangan di tengah pandemi Covid-19. Perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kancing sejak tahun 2003 ini harus tetap memperjuangkan agar perusahaan tetap beroperasi.
Kevinindo telah melakukan ekspor kancing berbahan baku cangkang kerang ke manca negara dengan mayoritas ke Korea Selatan, Jepang dan Hong Kong.
Pemilik PT Kevinindo Anugrah, Bertha Toding mengatakan bahwa industri ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Lantaran cangkang kerang sebagai bahan baku yang sudah digunakan membuat kancing, scrub-nya (ampasnya) dapat digunakan kembali untuk memproduksi kancing dengan ukuran yang lebih kecil. Jadi diupayakan tidak ada yang terbuang.
“Pada awal pandemi Covid-19, kami belum merasakan dampak signifikan kepada kegiatan usaha, hanya adanya keterbatasan dalam pengiriman barang saja. Kami juga sempat merasakan dampaknya yang cukup signifikan, karena terjadinya penurunan permintaan dari buyer-buyer kami, tetapi sekarang permintaan mulai naik,” ujar Bertha Toding.
Menurutnya, LPEI datang dengan fasilitas PKE UKM LPEI ini sehingga ia merasa terbantu terutama dalam menjaga cashflow. “Berkat pembiayaan itu, usahanya bertahan untuk tidak ada pengurangan jumlah karyawan, sehingga strategi perusahaan harus kami sesuaikan,” jelasnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn