Pameran INACRAFT 2025 kembali menjadi ajang yang dinantikan bagi UMKM lokal untuk memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas. Salah satu daya tarik utama dalam pameran ini adalah booth Rumah BUMN, yang menghadirkan 149 jenis produk mitra binaan dari 14 BUMN, salah satunya PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) melalui tiga UMK binaan asal Pulau Sumatra, pada Rabu-Minggu (5-9/2), di JCC Senayan, Jakarta.
Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan bahwa UMKM memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa BUMN tidaak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pemberdayaan UMKM agar lebih kompetitif di tingkat nasional maupun global, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan.
“Kementerian BUMN memiliki peran besar dalam membantu memajukan UMKM di Indonesia. Kami terus mendorong UMKM untuk berkembang melalui berbagai program dan kerja sama dengan lembaga lain,” ujar Erick.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan bahwa sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) HK Peduli Kreatif, Hutama Karya memperkenalkan produk-produk lokal mitra binaannya yang mewakili keanekaragaman budaya dan keterampilan yang unik seperti “Nasyarinda Sulaman” asal Provinsi Sumatra Barat membawa keindahan kain sulam khas daerah beserta berbagai produk turunannya, yang mencerminkan warisan budaya dan seni bordir tradisional; “Koperasi Gebeng Maju Berjaya” dari Provinsi Sumatra Selatan menampilkan Kain Gebeng dan produk turunannya yang bernilai seni tinggi serta memiliki daya tarik estetika; dan “KUB Usang Sungging” yang asal Provinsi Sumatera Selatan menghadirkan berbagai aksesoris berbahan perak dan tembaga dengan desain khas tradisional yang mencerminkan keahlian pengrajin.
“Kami memberikan kesempatan bagi tiga UMK binaan untuk memperkenalkan kekayaan budaya mereka ke pasar yang lebih luas. INACRAFT tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara, sehingga ini menjadi peluang bagi UMK binaan kami untuk naik kelas,” ujar Adjib.
Lebih lanjut Adjib menambahkan ketiga UMK binaan Hutama Karya menarik perhatian ratusan pengunjung dan mencatat hasil penjualan yang positif selama pameran. Banyak pengunjung tertarik untuk mengetahui lebih lanjut proses pembuatan kain sulam, kain gebeng, serta aksesoris perak dan tembaga yang dipamerkan. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Hutama Karya juga mengadakan sesi aktivasi kreatif secara gratis, yakni workshop merajut pada Sabtu (8/2). Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi dengan pengunjung dan memberikan pengalaman langsung dalam memahami teknik pengerjaan produk-produk unggulan tersebut.
Dalam upaya memberdayakan UMK binaan, Hutama Karya tidak hanya memberikan fasilitas untuk berpartisipasi dalam pameran, tetapi juga melakukan berbagai program pendampingan, mulai dari pelatihan manajemen usaha, peningkatan kualitas produk, hingga strategi pemasaran. Hutama Karya berupaya membantu para UMK agar lebih siap bersaing melalui pembinaan yang lebih baik dan akses pasar yang lebih luas.
“Partisipasi dalam INACRAFT 2025 adalah salah satu bentuk nyata komitmen kami dalam memberdayakan UMK agar semakin mandiri dan berdaya saing tinggi. Ke depan, kami akan terus memperluas program pendampingan serta menciptakan peluang pasar bagi UMK binaan kami,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya
Hutama Karya optimis bahwa UMK binaannya dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Partisipasi dalam ajang pameran ini menjadi langkah strategis dalam memperkenalkan produk lokal berkualitas tinggi, serta memperkuat eksistensi UMK di kancah industri kreatif Indonesia.