Tingkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha lokal dalam menggali berbagai peluang bisnis, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) gelar pelatihan kewirausahaan yang diikuti 50 UMKM binaan di berbagai sektor. Hal ini sebagai bentuk kesinambungan pendampingan Pupuk Kaltim, guna mendorong pertumbuhan UMKM dalam mewujudkan kemandirian masyarakat.
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengungkapkan dari pelatihan ini diharap para mitra binaan memperoleh pengetahuan lebih mendalam tentang strategi dan kiat sukses berwirausaha. Pelatihan ini tidak hanya membahas teori kewirausahaan, tetapi juga memberikan pemahaman praktis mengenai pengelolaan manajemen usaha, tantangan dan solusi berwirausaha, pemasaran produk hingga pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan bisnis. Termasuk aspek inovasi yang harus menjadi perhatian penting dalam mengembangkan produk atau jasa sesuai kebutuhan konsumen.
“Pelatihan juga dirancang untuk memberikan kesempatan bagi mitra binaan saling berbagi pengalaman hingga bertukar informasi dalam membangun kapasitas usaha, sehingga dapat bersama menemukan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha,” ujar Sugeng, Senin (2/9/2024).
Dikatakan Sugeng, pengembangan UMKM menjadi bagian penting dari ekosistem bisnis yang dibangun Pupuk Kaltim, sebagai wujud manfaat dan kontribusi di masyarakat . Terlebih kemajuan dan keberhasilan usaha binaan akan turut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan usaha kecil melalui berbagai program pelatihan hingga pendampingan secara berkelanjutan.
Terlebih dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat seperti saat ini, tantangan dunia usaha pun kian kompleks dan dinamis. Para pelaku usaha dihadapkan pada persaingan ketat, yang dipengaruhi berbagai faktor seperti perubahan selera konsumen, serta tuntutan untuk terus berinovasi dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk terus meningkatkan kapasitas diri, mengembangkan wawasan dan mengasah keterampilan dalam berwirausaha. Sasaran inilah yang dikedepankan Pupuk Kaltim dalam memberikan pembinaan bagi UMKM lokal,” tutur Sugeng.
Lebih lanjut, seiring dengan ditetapkannya IKN sebagai ibukota negara, maka Bontang sebagai kawasan penyangga pun harus bersiap dalam menciptakan sumberdaya unggul, serta menggali berbagai peluang agar mampu menjadi daya tarik yang berdampak positif terhadap pembangunan masyarakat dan daerah. Oleh sebab itu, Pupuk Kaltim pun menyasar pengembangan UMKM sebagai salah satu sektor potensial yang dapat terus dioptimalkan dalam mendorong daya saing daerah dengan keunggulan yang dimiliki.
Dan pelatihan ini pun menjadi salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, sekaligus momentum untuk menggali potensi diri, memperkuat strategi bisnis dan meningkatkan daya saing para pelaku usaha dengan lebih signifikan. Hal ini dipastikan Sugeng akan terus disasar dan dikembangkan Pupuk Kaltim, guna mewujdukan kemandirian masyarakat dengan sektor usaha yang terus tumbuh dengan daya saing tinggi.
“Secara bertahap Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan kapasitas dan peluang pelaku usaha untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Khususnya mitra binaan guna mendorong terwujudnya kemandirian usaha dengan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Sugeng.
Mewakili Pemkot Bontang, Pengawas Koperasi Ahli Muda Diskop UMPP Bontang Riduan, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pupuk Kaltim yang senantiasa berupaya maksimal dalam mendorong kemandirian masyarakat melalui pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Dikatakannya, hal ini sejalan dengan upaya Pemkot Bontang dalam meningkatkan daya saing pelaku usaha melalui pendampingan optimal, sehingga mampu memaksimalkan peluang di berbagai sektor.
“Sumberdaya manusia dan pertumbuhan UMKM yang semakin tangguh menjadi salah satu prioritas Pemkot Bontang, dan dengan sinergi bersama perusahaan seperti Pupuk Kaltim, seluruh upaya tersebut optimis bisa kita capai secara maksimal,” ungkap Riduan.
Apalagi dengan keberadaan IKN, peningkatan kapasitas pelaku UMKM yang berkelanjutan sepatutnya untuk terus digencarkan, sebagai daya tarik Bontang disamping penguatan sektor pariwisata dalam menopang pertumbuhan daerah. Berbagai peluang yang memiliki potensi untuk berkembang sudah sepatutnya disasar oleh para pelaku usaha, dengan manajemen yang kuat untuk menjamin kelangsungan pertumbuhan sesuai target yang diharapkan.
“Maka dari itu, Pemkot Bontang terus mendorong agar pelaku UMKM dapat semakin berdaya dengan peningkatan peluang yang bisa dikembangkan. Hal ini pula yang kami harapkan dari pelatihan ini, sehingga wirausaha mandiri dan berdaya saing semakin bertumbuh di Bontang,” pungkas Riduan. (*)