Dua Subholding PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), yang dibentuk tahun 2021, yaitu Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur dan Subholding Krakatau Baja Konstruksi mencatatkan peningkatan laba pada tahun 2021.
Untuk Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur laba meningkat sebesar 11% menjadi Rp 597,5 miliar. Sedangkan Subholding Krakatau Baja Konstruksi meningkat 95% menjadi Rp 305,9 miliar.
Pada 2021, Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur meraih pendapatan sebesar Rp 3,87 triliun atau meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Subholding ini terdiri dari PT Krakatau Bandar Samudera, PT Krakatau Daya Listrik, PT Krakatau Sarana Properti, PT Krakatau Tirta Industri, dan Krakatau Jasa Industri.
Sementara, Subholding Krakatau Baja Konstruksi yang terdiri dari Krakatau Pipe industries, Krakatau Global Trading, serta Krakatau Niaga Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,58 triliun, meningkat 61%dibanding tahun 2020.
“Dengan pertumbuhan ini kami, optimis kedua subholding ini akan mempunyai nilai yang semakin tinggi di masa mendatang, yang diikuti dengan rencana-rencana strategis dalam melakukan ekspansi,” ucap Direktur Pengembangan Usaha Krakatau Steel, Purwono Widodo, dalam keterangan resminya Sabtu (9/4).
Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur mencatatkan nilai EBITDA sebesar Rp 1,13 triliun di tahun 2021 atau meningkat 5% dibandingkan tahun 2020. Sedangkan Subholding Krakatau Baja Konstruksi mencapai peningkatan nilai EBITDA hingga 65% menjadi sebesar Rp271,7 miliar dibanding di tahun 2020.
“Performa yang baik dari kedua subholding Krakatau Steel pada tahun 2021 ini adalah sebuah langkah awal yang bagus untuk pencapaian lebih tinggi lagi di 2022 sejalan dengan potensi pengembangan yang dimiliki oleh kedua subholding ini,” tutup Purwono.
Sumber Kontan, edit koranbumn