Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mendukung pengembangan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dengan memberikan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kredit (blended financing) senilai Rp 1,05 triliun kepada PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO).
Dalam proyek tersebut, LPEI untuk pertama kalinya berperan sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB) bersama BCA. IFPRO, anak perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk untuk memiliki proyek khusus destinasi pariwisata super prioritas di Labuan Bajo.
“Kawasan Marina Labuan Bajo memiliki potensi developmental impact yang tinggi, terutama kontribusi dalam peningkatan devisa dari para wisatawan mancanegara serta memberikan multiplier effect terhadap industri terkait, khususnya pelaku UMKM yang berada di kawasan tersebut,” kata Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U di Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Pembiayaan dan penjaminan kredit ini termasuk dalam penugasan khusus kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan ekspor. Khususnya dalam mendukung destinasi pariwisata super prioritas, yang merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN melalui Surat No S1015/MBU/12/2021 tanggal 22 Desember 2021.
Penugasan khusus kepada LPEI untuk pengembangan infrastruktur marina dan penunjang pariwisata pada destinasi pariwisata super prioritas diterbitkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No 272/KMK.08/2022 pada 5 Juli 2022. Total dana penugasan khusus ekspor (PKE) sebesar Rp 8,7 triliun juga telah dialokasikan untuk berbagai program PKE, termasuk PKE pariwisata Mandalika, PKE UKM, PKE alat transportasi, dan lainnya. Hingga 30 November 2023, total akumulasi disbursement PKE mencapai Rp 12,96 triliun, dengan 80 produk ekspor dan lebih dari 100 negara tujuan ekspor.
VP Corporate Banking Group BCA Rudy Kurniawan menyampaikan, BCA akan senantiasa berkomitmen untuk turut membiayai pengembangan destinasi wisata dalam negeri. “Kami berharap kredit yang kami salurkan dapat mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur,” ujar Rudy.
Direktur Utama PT Indonesia Ferry Properti Ferry Snyders dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan sejumlah manfaat dengan adanya penandatanganan perjanjian kredit itu. “Selain dapat memperbaiki struktur pendanaan dari IFPRO, juga sangat mendukung pengembangan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo serta meningkatkan daya tarik wisatawan khususnya wisatawan mancanegara untuk datang ke Labuan Bajo,” terang Ferry.
Sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI berkomitmen terus mendukung proyek-proyek strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam sektor pariwisata, dan menciptakan peluang baru bagi pelaku bisnis di Indonesia. LPEI berkomitmen terus berkolaborasi dengan ekosistem ekspor terutama dengan lembaga keuangan seperti BCA guna memberikan daya saing kepada para pelaku usaha agar terus tumbuh dan berkembang meningkatkan penerimaan devisa negara.
sumber : ANTARA, Republika edit koranbum