PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memastikan akan memaksimalkan hub and spoke untuk mendukung operasional tol laut. Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto mengatakan kemudahan konektibitas antarpelabuhan diharapkan bisa dijalankan melalui hub and spoke.
“Saat ini kegiatan tol laut banyak di Tanjung Perak ke daerah kecil, dengan adanya merger Pelindo maka dukungan konektivitas akan menajdi lebih baik sehingga dukungan operasional tol laut bisa lebih dirasakan,” kata Putut saat RDP dengan Komisi V DPR, Senin (4/7/2022).
Putut menjelaskan, Pelindo sudah menyiapkan pelabuhan besar seperti di Belawan, Surabaya, Makassar, Tanjung Priok, Sorong, Bitung, dan Balikpapan. Putut menuturkan pelabuhan besar tersebut dapat menjadi hub yang dimanfaatkan operasional tol laut.
“Dari Surabaya ke tempat itu bisa membangunkan komersial dan tol laut bisa memanfaatkan mekanisme ini (hub and spoke),” ujar Putut.
Dia menambahkan, semenjak merger, Pelindo saat ini mengelola 110 pelabuhan. Putut mengatakan dari 110 pelabuhan yang dikelola Pelindo tersebut, sebanyak 20 pelabuhan dioperasikan untuk melayani tol laut.
“Sebagian besar kegiatan tersebut bermuara dari Tanjujg Perak Surabaya. Di Tanjung Priok hanya ada dua trayek sebagian besar di Surabaya,” tutur Putut.
Putut mengungkapkan, Pelindo juga memberikan dukungan insentif untuk kelancaran tol laut yaitu prioritas sandar kapal. Setiap kapal tol laut yang datang di pelabuhan Pelindo, maka langsung dapat melakukan sandar kapal.
Selanjutnya, Pelindo juga memberikan keringanan jasa dan penumpang hingga diskon tarif bongkar muat. “Jadi tol laut termasuk perpanjangan transhipment tol laut itu dari tujuh menjadi 14 hari di beberapa pelabuhan seperti di Makassar,” jelas Putut.
Sumber Republika, edit koranbumn