PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) siap memberikan kredit atau pembiayaan berbasis green energy untuk mendukung percepatan transisi Indonesia ke energi terbarukan.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menjelaskan BNI siap memberikan kredit dengan bunga rendah bagi masyarakat yang ingin membeli kendaraan listrik, baik itu sepeda motor listrik maupun mobil listrik.
“Kami akan berikan bunga rendah di bawah empat persen. Nanti akan masuk ke pembiayaan Multiguna jika ada masyarakat ingin membeli kendaraan listrik,” jelas Royke di sela Acara pembukaan Outlet Digital Channel di Nusa Dua, Jumat (4/11/2022).
Menurut Royke, dengan kredit bunga rendah masyarakat akan lebih cepat beralih ke kendaraan listrik, sehingga target net zero emission pada 2050 bisa tercapai. BNI sebagai pemegang ESG dengan rating A siap mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya di kawasan pariwisata seperti Bali.
Selain kredit kendaraan listrik, BNI juga akan melakukan pembiayaan untuk pemasangan solar panel, hingga pembiayaan berbagai proyek yang berbasis green energy. Menurut Royke selama pembiayaan tersebut visible atau dinilai layak BNI akan siap membiayai “Semakin banyak proyek green energy dan visible kami dengan senang hati akan membiayai,” ujar Royke
Untuk target realisasi pembiayaan, Royke menjelaskan target realisasi pembiayaan green energy mengikuti target pembiayaan BNI pada 2023 yang ditarget tumbuh 7 hingga 9 persen. Kredit berbasis green energy salah satu langkah transformasi BNI untuk sebagai Bank yang mendukung net zero emission Indonesia dan global. BNI juga bekerjasama dengan PLN dalam membangun SPKLU di kantor BNI yang ada di Jakarta dan Bali.
Masuknya perbankan di pembiayaan berbasis green energy dinilai akan mampu mempercepat transisi energi Indonesia, karena masyarakat akan memiliki alternatif pembiayaan untuk beralih ke EBT seperti pembelian kendaraan listrik, pemasangan solar panel untuk PLTS Atap.
Sumber Bisnis, edit koranbumn