Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman optimistis masih ada peluang penambahan cadangan devisa ke depannya. Sehingga, cadangan devisa akhir 2021 akan berada di kisaran US$ 140 miliar hingga US$ 142 miliar.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa pada Juni 2021 sebesar US$ 137,1 miliar atau naik US$ 700 juta dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar US$ 136,4 miliar.
“Peningkatan ini disebabkan oleh penerbitan sukuk global pemerintah srta penerimaan pajak dan jasa,” ujar Faisal
Ke depannya, posisi peningkatan cadangan devisa didorong oleh masih baiknya prospek aliran modal asing yang masuk ke Indonesia.
Hal ini didorong oleh implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang mendorong masuk investasi asing langsung dan adanya Lembaga Pengelola Investasi (LPI), serta masih adanya prospek investasi portofolio yang baik.
Selain itu, kinerja ekspor juga diperkiakan akan tumbuh lebih baik dari perkiraan dan terus terjaga seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi global. Di tengah potensi kenaikan impor yang sedikit tertahan akibat PPKM darurat yang kemungkinan akan melemahkan permintaan domestik.
Dengan demikian, secara keseluruhan, potensi suprlus neraca perdagangan di paruh kedua tahun ini masih akan lebih besar dari perkiraan semula.
Dengan demikian, cadangan devisa dianggap masih mampu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah hingga akhir 2021. Per akhir tahun ini pun, Faisal memperkirakan rupiah akan bergerak di level Rp 14.177 per dolar AS.
Sumber Kontan, edit koranbumn