PT Railink melakukan ekspansi bisnis baru usai melepas operasional KA Bandara Soekarno-Hatta ke PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Bisnis baru tersebut bergerak di bidang perawatan, operasi, suku cadang dan pelayanan atau Maintenance, Operation, Spare Part and Services (MOSS) perkeretaapian.
Direktur Utama PT Railink, Porwanto Handry Nugroho memaparkan dari sisi perawatan atau maintenance, perusahaan telah berpengalaman dalam perawatan kereta api. Hal ini khususnya untuk unit kereta Diesel dan Elektrik dan juga dilengkapi dengan tenaga bersertifikat.
Sementara, untuk Operation, PT Railink telah memiliki pengalaman menjadi operator kereta api sejak 2013. Adapun untuk bisnis suku cadang, PT Railink akan fokus menyediakan suku cadang kereta api yang telah didukung oleh beberapa mitra dalam dan luar negeri.
“Dalam bisnis ini, kami juga telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia dan PT KCI,” kata Porwanto dalam keterangan resminya, Rabu (15/3/2023).
Adapun, untuk bisnis pelayanan, peningkatan difokuskan pada pengelolaan pelayanan kereta api baik dari dalam kereta hingga di stasiun. Tidak hanya itu, bisnis layanan ini juga didukung dengan adanya sistem e-ticketing yang diciptakan perusahaan.
Selain fokus pada lini bisnis baru MOSS, PT Railink juga akan terus mengembangkan strategi guna peningkatan pelayanan khususnya di KA Bandara Yogyakarta dan di KA Bandara Kualanamu.
Strategi pengembangan yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat di antaranya adalah rencana penambahan jumlah perjalanan KA Bandara Yogyakarta menjadi 42 kali perjalanan.
PT Railink juga akan memperpanjang layanan KA Bandara Kualanamu hingga Stasiun Binjai. Pengembangan-pengembangan tersebut dilakukan oleh KAI Bandara karena didasari banyak animo serta aspirasi dari masyarakat selaku pengguna KA Bandara.
Sumber Bisnis, edit koranbumn