Emiten pertambangan batu bara, PT Bukit Asam Tbk., semakin gencar melakukan diversifikasi bisnis, salah satunya melalui pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie C. mengatakan bahwa perseroan memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Visi itu coba diwujudkan dengan melakukan diversifikasi bisnis dan hilirisasi industri batu bara.
Adapun, salah satu diversifikasi bisnis yang menjadi pilihan emiten berkode saham PTBA itu adalah pengembangan sektor energi baru dan terbarukan, yang juga merupakan fokus pemerintah dalam menyediakan energi lebih ramah lingkungan untuk rakyat Indonesia.
“PTBA ingin mengambil bagian dalam roadmap pengembangan PLTS,” ujar Apollo
Perseroan pun telah memiliki beberapa proyek pengembangan PLTS untuk pompa irigasi yang masuk dalam program Corporate Social Responsibility (CSR).
Proyek tersebut antara lain, PLTS Irigasi Pesawaran, Lampung berkapasitas 38.500 watt yang dioperasikan melalui rumah panel kontrol seluas 4×4 meter, 140 keping panel surya, dan pipanisasi sepanjang 50 meter dan PLTS Irigasi Tanjung Raja berkapasitas 18,7 kW yang menggunakan 140 keping panel surya.
Kemudian terdapat, PLTS Irigasi Talawi, Sawahlunto berkapasitas 16,5 kW yang dioperasikan melalui rumah panel kontrol 1 unit, 142 keping panel surya, dan pipanisasi sepanjang 1,2 km.
Selain itu, terdapat proyek Bantuan PLTS untuk Yayasan Az-Zawiyah di Desa Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir
Listrik yang dihasilkan oleh PLTS itu adalah 6 kWp atau setara dengan 6.849 watt, sedangkan kebutuhan listrik yang diperlukan oleh Yayasan tersebut adalah sekitar 5.520 watt.
Bantuan tersebut terdiri dari 18 keping panel surya, 2 unit inverter, 8 unit baterai, panel listrik 1 unit dan 1 set kabel dengan kapasitas 7 kWp.
Secara komersil, belum lama ini PTBA membangun PLTS di atap gedung Airport Operation Control Center (AOCC) Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten. Pembangkit dengan kapasitas 241 kilowatt peak (kWp) akan mulai beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020 nanti.
PTBA memasang 720 panel di atap gedung AOCC untuk listrik sebesar itu dan nantinya PLTS akan dioperasikan langsung oleh perseroan. Pembangunan pembangkit EBT ini juga menggandeng anak usaha PT LEN Industri, yakni PT Surya Energi Indotama.
Ke depannya, PTBA berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan pasca tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin, Sumatera Barat.
Lahan tambang yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu world heritage ini akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW.
Konstruksi PLTS dilakukan dalam dua tahap, dan pembangunan tahap pertama ditargetkan bisa rampung dengan kapasitas mencapai 100 Megawatt (MW). Pembangunan tahap I saat ini dalam tahap perencanaan dan studi.
Sementara itu, pembangunan tahap II ditargetkan rampung pada 2022, sehingga total kapasitas PLTS bisa mencapai 200 Megawatt.
Sumber Bisnis, edit koranbumn