Anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Elnusa Tbk. (ELSA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp500 miliar pada 2023. Adapun 46 dari belanja modal tersebut dipergunakan untuk perawatan alat seismik dan Sumur.
Manager of Project Evaluation Elnusa Agung Fibrianto mengungkapkan alokasi capex sebesar Rp500 miliar tahun ini disiapkan untuk maintain capacity alat survei seismic darat dan juga perawatan sumur sebanyak 46 persen, dengan Rp50 miliar diantaranya dianggarkan untuk pengadaan kelengkapan 1 unit hydraulic workover menjadi drilling rig. Kemudian 35 persen dianggarkan untuk pemeliharaan kapasitas kelengkapaan pekerjaan Hydraulic Workover (HWU), Mobile Well Testing serta jasa distribusi dan logistik energi.
Salah satunya pembangunan dan revitalisasi Terminal Petroleum Liquefied Gas (TPLG) Kolaka, Tanjung Pandan, Labuan Bajo dan berdasarkan kepastian market ke depan dan sisanya digunakan untuk segmen jasa penunjang migas dan non project.
“Sebanyak 70 persen capex yang dianggarkan tersebut berasal dari pinjaman dan sisanya dari internal ekuitas ELSA,” jelasnya .
Capex tersebut nyatanya turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2022, ELSA menganggarkan Rp700 miliar untuk capex.
Sementara itu, emiten migas ini juga menargetkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak (Net Profit After Tax/NPAT) sebesar 12 persen secara tahunan.
Pada laporan keuangan tahunan, ELSA berhasil mencatatkan EBITDA Rp1,15 triliun atau tumbuh 16 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp985 miliar, laba bruto sebesar Rp912 miliar, laba operasi sebesar Rp498 miliar dan kas setara kas mencapai Rp1,65 triliun.
Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp12,3 triliun pada 2022, naik 51 persen Year on Year (YoY) dari tahun 2021 sebesar Rp8,1 triliun. Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59 persen, jasa hulu migas terintegrasi 32 persen dan jasa penunjang migas 9 persen.
Perolehan tersebut didorong atas peningkatan disemua segmen bisnis perseroan seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM industri maupun masyarakat.
Sementara itu, untuk mewujudkan target tersebut, Agung menambahkan strategi yang dipersiapkan untuk 2023 yaitu berfokus pada bisnis Jasa Hulu dan Jasa Distribusi & Logistik.
“Sementara untuk investasi akan kami lakukan dengan prudent & selektif dan cost akan kami jaga tetap optimal dan tepat sasaran,” jelasnya.
Saat ini ELSA memiliki 1 unit drilling rig dan 12 unit hydraulic workover. ELSA merencakan penambahan 1 unit drilling rig dengan mengubah spesifikasi satu hydraulic workover yang sudah ada.
“Kami sedang dalam proses pengadaan kelengkapan untuk merubah spesifikasi 1 unit Hydraulic Workover kami agar bisa menjadi spek drilling rig,” katanya.
Sebelumnya, SKK Migas melaporkan tingginya permintaan rig untuk keperluan pengeboran lapangan Migas tahun ini.
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melalui persetujuan work program & budget (WP&B) 2023 berkomitmen untuk melakukan pengeboran di 991 sumur tahun ini atau naik 158 persen dari rencana 2022 di angka 790 sumur.
Sumber Bisnis, edit koranbumn