Selama empat tahun terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kinerja BUMN kian cemerlang.
Terbukti dengan meningkatnya pendapatan BUMN dari Rp 2.028 triliun menjadi Rp 2.232 triliun di tahun 2018. Laba BUMN meningkat dari Rp 186 triliun menjadi Rp 218 triliun. Sementara aset BUMN juga meningkat dari Rp 7.212 triliun menjadi Rp 7.817 triliun.
Selain meningkatkan kinerja korporasi BUMN, perusahaan pelat merah juga turut mendukung pemerintah untuk mendukung peningkatan daya saing serta tumbuh kembang ekonomi kerakyatan.
Dukungan BUMN antara lain menyalurkan KUR hingga September 2018 sebesar Rp 270 Triliun yang menjangkau 13,24 juta debitur, melakukan pemberdayaan pelaku usaha super mikro kepada kelompok perempuan pra sejahtera melalui program Mekaar dan melakukan pendampingan UKM sejumlah 293.295 nasabah.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla kemudian meluncurkan Program Ultra Mikro (UMi). Melalui program ini, masyarakat bisa mendapatkan kucuran pinjaman maksimal Rp 10 juta pe orang untuk mereka yang memiliki usaha produktif.
Pinjaman ini bisa diperoleh melalui kepanjangan tangan BUMN seperti Pegadaian, PNM dan Bahana Sekuritas sebagai penyalur utama. Hingga lembaga koperasi sebagai linkage.
Bila pada 2017, alokasi dana UMi hanya sekitar Rp 1,5 triliun, kemudian ditingkatkan pemerintah menjadi Rp 2,5 triliun pada 2018.
Hingga saat ini, dana UMi sudah tersalurkan kepada 400 ribu debitur senilai Rp 1 triliun
Sumber In Kementerian BUMN