Dalam upaya memperkuat langkah strategis hilirisasi sektor pergaraman nasional, PT Garam berperan aktif sebagai narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Program Pengembangan Industri Garam dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029”. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan bertempat di kantor pusat Bappenas, Jakarta.
Direktur Operasi dan Pengembangan PT Garam, Bapak Syaifuddin yang hadir mewakili manajemen, memaparkan strategi dan pengalaman operasional PT Garam dalam mendukung pencapaian target swasembada garam nasional tahun 2027, sebagaimana yang telah dicanangkan pemerintah. Dalam forum tersebut, PT Garam menegaskan komitmennya untuk terus mendorong transformasi industri garam nasional melalui pengembangan tambak garam modern, optimalisasi rantai pasok dari hulu ke hilir, serta peningkatan kualitas produksi yang sesuai dengan standar industri.
FGD ini turut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perindustrian, serta akademisi dan para pemangku kepentingan sektor garam nasional lainnya.
Menariknya, dalam diskusi tersebut juga hadir perusahaan teknologi asal Jerman, K-UTEC, yang menawarkan potensi kerja sama dalam bidang pengembangan teknologi pegaraman. K-UTEC mempresentasikan solusi teknologi canggih yang dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil produksi garam, termasuk sistem kristalisasi modern dan pemrosesan air laut yang lebih ramah lingkungan.
Keikutsertaan PT Garam dalam FGD strategis ini menegaskan perannya sebagai operator utama sektor pergaraman nasional dan mitra aktif pemerintah dalam mendukung visi Indonesia sebagai negara swasembada garam, tidak hanya dalam aspek kuantitas tetapi juga kualitas dan keberlanjutan industri.