Capaian besar diperoleh tim pemulihan listrik PLN dalam penormalan sistem kelistrikan Palu paska bencana gempa bumi.
Hari ini trafo 150 kilo Volt (kV) dan 70 kV atau Interbus Transformer (IBT) yang berada di Gardu Induk (GI) Sidera sudah dapat dioperasikan kembali.
Keberadaan GI Sidera yang sudah bisa beroperasi menjadi hal yang penting dalam masa pemulihan listrik paska bencana, karena GI ini dapat mempercepat penyaluran listrik dalam kapasitas yang besar.
“Perlu digarisbawahi juga, listrik yang disalurkan dari beroperasinya GI Sidera baru bisa dirasakan pelanggan setelah jaringan listrik yang terhubung langsung ke rumah-rumah pelanggan yang rusak sudah selesai diperbaiki dan aman digunakan,” jelas Direktur PLN Regional Sulawesi Syamsul Huda.
Semakin membaiknya kondisi sistem kelistrikan Palu mendongkrak beban puncak pemakaian listrik di kota Palu yang mencapai 7,5 Megawatt (MW) dari sehari sebelumnya sebesar 1,6 MW.
Keberhasilan ini adalah buah kerja keras tim PLN selama kurang lebih 6 hari sejak terjadinya gempa bumi Jumat (28/9) yang memutuskan pasokan listrik di Palu dan Donggala.
Sehari sebelumnya, PLN sudah dapat mengalirkan listrik dari PLTA Poso setelah berhasil memulihkan GI Silae.
Perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus oleh sekitar 1141 orang yang merupakan tim gabungan PLN mulai membawa dampak. Secara berangsur-angsur kota Palu mulai terang karena pasokan listrik PLN.
“Saat kami meninjau pekerjaan tim, terlihat sudah ada warga Palu yang membuka warung nasi. Artinya ekonomi mulai berputar kembali,” ungkap Huda.
“PLN sudah melistriki beberapa rumah sakit, PMI, RRI, Kantor Pemerintahan, tempat pengungian, SPBU, Instansi Militer dan Kepolisian, dan sebagian penerangan jalan umum,” jelas Huda.
“Dengan pulihnya sumber pasokan listrik seperti pembangkit, gardu induk dan penyulang, tim PLN secara pararel juga terus berupaya memperbaiki jaringan listrik yang langsung terhubung ke pelanggan agar secepatnya listrik dapat menyala di rumah-rumah penduduk Palu,” pungkas Huda.
Sumber PLN