Garuda Indonesia berencana untuk membuka banyak rute penerbangan baru. Itu akan dilakukan jika kondisi keuangan perusahaan serta situasi dunia sudah berjalan normal kembali.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan pihaknya ke depan bakal menjamah rute-rute terbang baru setelah wabah pandemi Covid-19 ini usai.
“Kita sih rencananya mudah-mudahan kalau pandemi ini lewat, penumpang penuh lagi, situasi membaik lah, kita rencana akan terbang ke banyak tempat lagi yang baru. Kita akan minta ke tempat-tempat yang selama ini belum terbang,” katanya saat berbincang santai dengan Raffi Ahmad dalam siaran live di Instagram, Jumat (17/7).
Irfan mencontohkan, Garuda Indonesia nantinya hendak membuka penerbangan langsung dari Denpasar, Bali menuju India, Prancis dan Amerika Serikat. Menurut dia, misi itu bisa tercapai jika kondisi keuangan perusahaan sudah mulai membaik.
Sebagai catatan, hingga 1 Juli 2020, Garuda Indonesia tercatat memiliki utang USD 2,2 miliar, atau setara Rp 32 triliun. “Rencananya mau ke India. Tapi dari Denpasar. Tapi masih nanti lah, ke Paris, sama ke Amerika, tapi nanti dulu. Karena kita musti menyelamatkan dulu perusahaan ini lah. Kan tahulah beritanya semua airlines kena,” ungkapnya.
Meski dalam keadaan sulit, Irfan melanjutkan, maskapai kini tetap mengadakan sejumlah penerbangan internasional dengan jumlah penumpang hanya 10 persen. Dia memaparkan, Garuda Indonesia saat ini tetap terbang ke sejumlah negara seperti Belanda, Australia, Jepang, Korea Selatan, hingga Hong Kong.
“Tidak pernah berhenti, karena orang lupa kalau kita ini national flight carrier. Mandat yang diberikan ke kita dalam kondisi apapun kita musti terbang. Perang aja kita terbang. Mustinya pandemi terbang juga, walaupun banyak sepi di dalamnya. Tapi banyak orang yang harus pergi,” tuturnya.
Sumber Merdeka, edit koranbumn