PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) resmi menjalin kerja sama strategis dengan GE Aerospace untuk merestorasi dan merombak mesin jenis GE dan CFM pada pesawat bermesin jet.
Garuda Indonesia beserta entitas anak perusahaannya, yakni PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) dan Citilink, telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan GE Aerospace yang mencakup pelatihan dan pengembangan keterampilan, dukungan pembiayaan mesin, dan layanan overhaul untuk mesin armada Garuda Indonesia CFM56-7B dan GE90-115B.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, kerja sama ini merupakan salah satu upaya perseroan dalam mempercepat pemulihan bisnis guna menjalankan misi GIAA menjadi perusahaan yang adaptif dan gesit, khususnya dalam merebut peluang pasar.
Irfan mengatakan, Garuda Indonesia terus berfokus pada optimalisasi kapasitas produksi melalui peningkatan operasi. Hal ini dilakukan seiring dengan rencana perseroan untuk meningkatkan jumlah pesawat yang dapat digunakan agar mampu meraih peluang yang lebih luas di jaringan domestik dan internasional
Dia melanjutkan, upaya ini juga sejalan dengan tren pasar penerbangan saat ini yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di tengah fase pra-endemik.
“Oleh karena itu, dukungan terus menerus dari GE untuk mendukung kesiapan pesawat agar layak terbang merupakan salah satu fundamental utama kami guna mempersiapkan pengalaman terbang yang lancar, aman, dan nyaman bagi pelanggan kami,” jelas Irfan dikutip dalam keterangan resmi, Senin (26/6/2023).
Sementara itu, President & CEO, Commercial Engine Operations untuk GE Aerospace Kathy MacKenzie mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis Garuda Indonesia sebagai maskapai kelas dunia untuk memperkuat armada mesin pesawat GE dan CFM serta mengembangkan keterampilan overhaul dengan dukungan kami.
“Indonesia merupakan negara yang penting bagi GE dan dukungan kami untuk Garuda Indonesia Group adalah kontribusi untuk memajukan negeri ini,” ujar MacKenzie.
Adapun, perjanjian ini juga akan mendukung mekanik Garuda Group untuk menerima sesi pelatihan dari para ahli GE Aerospace guna memperdalam pengetahuan mesin dan perawatan pesawat, serta keterampilan kepemimpinan, dengan maksud untuk meningkatkan layanan Garuda.
Garuda Indonesia adalah pengguna lama GE Aerospace dan CFM. Garuda Indonesia mulai mengoperasikan McDonnell Douglas DC-10 bertenaga CF6-50 pada pertengahan 1970-an dan menerima pengiriman pertama 777-300ER bertenaga GE90-115B pada tahun 2013.
Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan armada CFM56-7B sebanyak 74 unit dan 16 unit GE90 Mesin -115B, dan anak perusahaannya Citilink saat ini mengoperasikan 76 unit armada CFM56-5B dan 20 mesin LEAP-1A.
Sumber Bisnis, edit koranbumn