PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mulai melakukan negosiasi terkait penyewaan pesawat dalam operasionalnya saat ini karena terdampak virus korona atau Covid-19. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat kondisi pandemi virus Corona ini sangat memungkinkan bagi maskapai merekronstruksi sistem sewa pesawat.
“Kami tengarai sewa kami terlalu tinggi contoh Boeing 777 yang kami pakai buat berangkat ke Amsterdam, kami bayar setiap bulan 1,6 juta dolar AS, kami sudah negosiasi dari lama,” kata Irfan dalam rapat dengan pendapat secara virtual bersama Komisi VI DPR, Rabu (29/4).
Dia menegaskan Garuda sudah memiliki kesempatan baik untuk melakukan negosiasi penyewaan pesawat tersebut. Sebab, harga pasar pesawat hanya 800 ribu dolar AS perbulan.
Garuda juga tengah melakukan negosiasi pengembalian pesawat tipe CRJ yang saat ini tidak dioperasikan sementara atau grounded. “Kami punya 18 unit (pesawat tipe CRJ) yang semuanya hari ini kami grounded ksrena kalau kami terbangkan, jauh lebih rugi. Setahun kami ongkos grounded sekitar 50 juta dolar AS,” jelas Irfan.
Irfan menegaskan saat pandemi Covid-19 menjadi waktu terbaik untuk melakukan negosiasi sewa pesawat. Jika para penyewa tidak bersedia, lanjut Irfan, Garuda akan meminta pesawat tersebut untuk diambil kembali.“Sehingga kami bisa punya flip ke depan atau jumlah pesawat yang lebih pas dengan penumpang Garuda,” ujar Irfan.
Selain itu, Irfan menambahkan, kondisi saat ini juga menjadi waktu yang tepat bagi mengevaluasi kembali jadwal penerbangan. Begitu juga untuk memikirkan penghentian rute apabila dibutuhkan.
Sumber Republika, edit koranbumn