PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. telah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi jaringan rute penerbangan internasional. Penambahan rute-rute potensial seperti China, Singapura, dan Hong Kong masuk dalam incaran emiten berkode GIAA itu.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memaparkan pembukaan perbatasan antarnegara akan berdampak positif pada kenaikan jumlah trafik penumpang untuk perjalanan internasional. Hal ini menjadi sinyal positif tersendiri bagi industri penerbangan khususnya dalam mengoptimalkan jaringan penerbangan internasional maupun domestik.
Dia mengatakan tren positif tersebut juga telah terlihat pada sejumlah momentum peak season seperti periode libur Imlek lalu. Menurutnya, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan sekitar 10 persen penumpang dibandingkan periode yang sama pada minggu lalu secara menyeluruh baik pada rute domestik maupun internasional.
“Kami melihat kenaikan trafik penumpang tersebut sebagai peluang yang masih dapat terus dimaksimalkan terlebih untuk terus mengoptimalkan peran kami sebagai national flag carrier dengan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi wisata unggulan Indonesia khususnya melalui sejumlah hub strategis Indonesia seperti Jakarta dan Denpasar,” jelas Irfan saat dihubungi, Rabu (25/1/2023).
Irfan mengatakan peluang-peluang tersebut sebelumnya telah kami dioptimalkan melalui pengoperasian kembali berbagai rute internasional baik dari dan menuju Jakarta maupun Bali. Sejumlah rute penerbangan internasional GIAA yang telah dioperasikan kembali adalah Jakarta – Haneda pp, Denpasar – Narita pp, Jakarta – Seoul, Denpasar – Seoul, Jakarta – Melbourne, hingga Denpasar – Melbourne,
Terkait dengan pengembangan rute tersebut, Garuda Indonesia secara berkala terus melaksanakan kajian terkait dengan permintaan penumpang khususnya pada rute-rute yang menjadi preferensi utama perjalanan masyarakat.
Adapun, pada tahun ini GIAA akan terus mengembangkan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional. Salah satu rute internasional yang tengah dikaji perusahaan adalah penerbangan berjadwal Jakarta – Guangzhou pp seiring dengan pelonggaran kebijakan zero Covid-19 pemerintah China.
Dia menuturkan, rute tersebut paling lambat dapat dilayani pada kuartal II/2023 mendatang. Irfan mengatakan potensi Guangzhou sebagai pusat bisnis di China membuat rute ini memiliki peluang trafik pergerakan penumpang untuk segmentasi business leisure yang menjanjikan.
Selain itu, pengembangan kapasitas penerbangan juga akan dilaksanakan melalui penambahan frekuensi pada rute-rute yang berkontribusi positif bagi kinerja perusahaan, diantaranya adalah tujuan Melbourne dan Sydney yang dilayani baik dari Jakarta maupun Bali, Jakarta – Kuala Lumpur dan Jakarta – Bangkok, Jakarta -Amsterdam, Jakarta – Haneda dan Jakarta – Seoul.
Lebih lanjut, GIAA juga akan mengembangkan pangsa pasar Singapura yang dinilai memiliki potensi cukup besar. Selain mengoperasikan penerbangan Denpasar – Singapura, GIAA juga akan menambah frekuensi penerbangan pada rute Jakarta – Singapura yang saat ini dilayani sebanyak 27 kali setiap minggunya.
“Kami rencanakan kisaran pertumbuhan frekuensi hingga 30 persen setiap minggunya yang diproyeksi akan dilaksanakan bertahap mulai bulan April nanti,” tambahnya.
Irfan menuturkan, GIAA juga akan mengembangkan pasar Hong Kong dengan menambah frekuensi rute eksisting Jakarta – Hongkong menjadi daily flight pada kuartal II/2023 mendatang. Kemudian, Garuda Indonesia juga akan mengoperasikan kembali rute Denpasar – Hongkong.
Sumber Bisnis, edit koranbumn