PT Phapros Tbk yang juga merupakan salah satu perusahaan farmasi nasional terus gencar melakukan ekspansi sebagai salah satu strateginya untuk terus meningkatkan pendapatan di akhir tahun ini. Ekspansi yang dilakukan adalah dengan membuka pasar ekspor baru yakni ke Timor Leste di kurun waktu semester I/2024.
Plt Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, mengatakan bahwa Timor Leste merupakan salah satu negara baru yang menjadi tujuan ekspor emiten berkode saham PEHA ini.
“Meski secara geografis letaknya sangat dekat dengan Indonesia, Timor Leste merupakan salah satu negara baru yang menjadi tujuan ekspor kami di tahun ini. Saat ini, negara tersebut belum memiliki perusahaan obat-obatan, sehingga peluang kami ekspansi masih terbuka lebar.
Hal ini, tentu saja membuktikan upaya Phapros untuk membuka kerja sama dengan negara-negara baru. Kerja sama yang dilakukan tak hanya akan berdampak positif pada pendapatan perusahaan, tapi juga mendorong terjadinya kolaborasi strategis secara global,” ujarnya.
Adapun produk yang diekspor ke Timor Leste adalah Antimo Tablet, multivitamin, dan beberapa produk obat lainnya seperti obat herbal dan antialergi.
Selain ke Timor Leste, Ida menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan pengiriman produk ke Kamboja dan Filipina.
“Kamboja merupakan negara pertama tujuan ekspor kami di tahun 2014 lalu, dan sampai saat ini mereka masih menjadi pelanggan setia produk-produk Phapros. Hal itu menandakan bahwa produk – produk yang kami produksi memiliki kualitas yang teruji, tak hanya di dalam negeri, bahkan di luar negeri,” terangnya.
“Adapun kinerja ekspor Phapros di semester I/2024 ini meningkat lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Meski secara value ekspor kami belum signifikan, ke depannya kami optimistis nilainya bisa lebih besar seiring dengan adanya permintaan atau tender dari pemerintah negara setempat.”
“Dengan upaya peningkatan ekspor ini, dalam beberapa tahun ke depan kami juga menargetkan kontribusi ekspor bisa mendekati 10 persen dari total pendapatan kami,” tambahnya.
Di sisi lain, emiten berkode saham PEHA ini baru saja merilis laporan keuangan semester 1/2024, di mana pada periode ini kinerja Phapros terkoreksi dari sisi penjualan dibandingkan dengan semester 1/2023 lalu sebesar 33%.
Plt. Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, mengakui bahwa pada tahun ini strategi utama Perseroan berfokus untuk melakukan pembenahan internal secara berkelanjutan, sehingga adanya koreksi performance di tengah tahun 2024 ini bukanlah pertanda yang kurang baik, melainkan justru menjadi bukti bahwa telah dilakukan perbaikan fundamental dari sisi bisnis perusahaan melalui operational excellence dan commercial excellence.
Sehingga, pihaknya meyakini dengan strategi yang solid dan inovasi berkelanjutan di perusahaan secara menyeluruh, hasil yang akan diperoleh pada akhir 2024 mendatang bisa berbuah manis bagi para stakeholder.
Sekilas PT Phapros, Tbk
PT Phapros, Tbk adalah perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak 21 Juni 1954. Dengan komposisi saham sebesar 56.7% dimiliki oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen tinggi terhadap standar kualitas.
Phapros telah mendapatkan sertifikasi CPOB sejak tahun 1990 serta sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2015), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2015), Sertifikat ISO 45001, dan Sertifikat ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi. Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di kategorinya adalah Antimo.