Emiten grup maskapai Garuda, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) mencatatkan penurunan rugi bersih pada akhir 2021, sekalipun pendapatan usaha perseroan juga turun sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, dikutip Senin (24/7/2022), emiten bersandi GMFI ini mengalami penurunan pendapatan 17,03 persen menjadi US$210,59 juta dari US$253,84 juta.
Pendapatan usaha dari seluruh lini bisnis mengalami penurunan, jasa reparasi dan overhaul turun 16,81 persen menjadi US$145,69 juta, jasa perawatan turun dari US$52,61 juta menjadi US$47,81 juta, sementara operasi lainnya turun 34,5 persen menjadi US$17,07 juta.
Seiring penurunan pendapatan tersebut, beban usaha GMFI juga menciut, dengan rincian beban pegawai turun menjadi US$91,99 juta dari US$117,5 juta per 2020. Beban material menciut drastis dua kali lipat dari US$102,59 juta menjadi US$50,14 juta pada 2021.
Beban subkontrak dan penurunan nilai aset juga menyusut signifikan menjadi masing-masing US$54,76 juta dan US$53,65 juta.
Dengan begitu, rugi usaha perseroan mencuit dari US$311,34 juta pada 2020 menjadi US$94,49 juta pada 2021.
Setelah dikurangi beban keuangan dan beban lainnya, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 61,25 persen dari US$328,78 juta pada 2020 menjadi US$127,39 juta pada 2021.
Adapun, jumlah aset GMFI juga merosot dari US$520,85 juta pada 2020 menjadi US$397,41 juta pada 2021. Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan stabil dari US$734,88 juta menjadi US$735,77 juta.
Dengan demikian, GMFI juga layaknya sang induk, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengalami defisit ekuitas yang meningkat menjadi US$338,35 juta pada 2021 dari tahun sebelumnya US$214,03 juta.
Sumber Bisnis, edit koranbumn