Proyek pembangunan jalan tol Padang – Pekanbaru diharapkan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Sumatra Barat dengan mengandalkan arus barang dan orang yang semakin lancar.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan ruas jalan tol dari Padang ke Pekanbaru sekitar 240 kilometer di mana Seksi I ruas Padang menuju Sicincin merupakan koridor pertama yang dibangun.
Sejauh ini, proyek Seksi I masih tahap pembangunan dan sebagain proses pembebasan lahan.
“Ini merupakan program nasional. Semua pihak termasuk Pemprov Sumbar mendorong pembangunan jalan tol berjalan dengan lancar dan sukses,” katanya dilansir Antara, Sabtu (8/8/2020).
Dia menjelaskan, untuk sekarang ada dua tahap yang sedang diproses tahap satu kilometer 0 – kilometer 4 dan tahap kedua kilometer 4 – kilometer 36. Totalnya 36 kilometer.
“Ini semua sedang diproses baik pembebasan lahan maupun pembangunan,” kata Irwan Prayitno.
Dia menambahkan pengembangan infrastruktur di daerah pantai Barat sangat dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi sejajar dengan pertumbuhan ekonomi daerah di timur Sumatra yang sangat dekat dengan Selat Malaka.
“Jadi sangat penting pembangunan infrastruktur jalan tol bagi Sumbar karena tembus ke kawasan timur Sumatra sehingga ekonomi dua kawasan bisa bergerak,” katanya.
Namun ia mengakui proses pembangunan tol itu masih berjalan lambat. Sebagian besar disebabkan persoalan tanah.
“Di Sumbar ada tanah ulayat yang dimiliki oleh kaum yang sudah mempunyai ratusan keluarga maka memiliki hak yang sama sehingga menjadi tanah pusaka tinggi. Ini butuh perjuangan untuk proses pembebasan lahannya,” katanya.
Ke depan, menurut Gubernur, jalan tol lintas Sumatera itu akan dipadukan dengan jaringan multimoda, pelabuhan samudra, bandara dan jaringan kereta api.
Sebelumnya, Senior Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menjelaskan saat ini perseroan membangun jalan tol ini secara paralel, dari arah Padang, dan Pekanbaru.
“Saat ini konstruksi tol Padang–Pekanbaru terus berlanjut, misalnya ruas Padang–Sicincin sepanjang 36 kilometer saat ini progres konstruksi mencapai 20 persen, lalu di ruas Pekanbaru–Bangkinang dengan panjang 40 kilometer saat ini progres konstruksi mencapai 30 persen,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/7/2020).
Proyek jalan tol Padang—Pekanbaru terdiri dari enam seksi, yaitu Seksi 1 Padang—Sicincin, Seksi 2 Sicincin—Bukittinggi, Seksi 3 Bukittinggi—Payakumbuh, Seksi IV Payakumbuh—Pangkalan, Seksi V Pangkalan—Bangkinang, dan Seksi 6 Bangkinang—Pekanbaru. Secara keseluruhan jalan tol Pekanbaru—Padang akan ditargetkan beroperasi pada 2025.
Pembangunan jalan tol Pekanbaru—Padang senilai Rp78 triliun ini dilaksanakan oleh PT Hutama Karya (Persero) melalui perjanjian pengusahaan jalan tol yang ditandatangani pada 11 Oktober 2017.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian khususnya pertanian, industri dan pariwisata.
“Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kepadatan lalu lintas terutama arus komoditas,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn