PT Bukit Asam Tbk mengantisipasi potensi penurunan kinerja pada tahun ini yang akan berimbas pada potensi penurunan dividen.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hadis Surya Palapa menyampaikan saat ini perseroan sedang mewaspadai sejumlah skenario terburuk sebagai dampak dari kondisi ekonomi saat ini.
Dia mengatakan bahwa harga komoditas, termasuk batu bara saat ini masih belum bangkit dan cenderung turun cukup dalam. Hal ini pun diperkirakan akan memengaruhi kemampuan perseroan mencetak laba.
“Potensi penurunan dividen sangat mungkin terjadi karena harga komoditas, termasuk batu bara sampai saat ini turun cukup dalam dan laba akan tergerus,” katanya kepada Bisnis, Jumat (20/3/2020).
Meski begitu, perseroan tetap mencari cara guna menyiasati kondisi tersebut. Salah satu strategi utama perseroan untuk saat ini adalah melakukan efisiensi di semua lini operasional.
Selama dua tahun terakhir perseroan selalu membagikan deviden dalam porsi cukup besar. Pada 2017 dan 2018, rasio pembagian deviden emiten berkode saham PTBA ini mencapai 75 persen.
Tahun ini perseroan belum mengumumkan berapa besar porsi pembagian dividen. Adapun, pada 2019 perseroan membukukan laba bersih senilai Rp4,05 triliun, turun dari perolehan pada 2018 senilai Rp5,12 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn