Setiap harinya, anak-anak di Sekolah Dasar Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulo Kabupaten Maros, harus menempuh perjalanan 3 – 5 kilometer untuk bersekolah. Mereka harus berjalan kaki melalui jalur setapak, menyusuri pegunungan yang terjal untuk sampai di SD Cindakko. Di dalam satu ruangan papan sederhana berukuran 4×3 meter inilah, 64 siswa dari Dusun Cindakko bersekolah.
Dusun Cindakko yang belum tersentuh listrik dihuni oleh 112 kepala keluarga. SD satu-satunya di dusun itu merupakan kelas jauh dari SD 246 Bonto-Bonto. Siswa siswinya yang hanya mencapai kelas 3, belajar berhimpitan dalam satu ruangan beralaskan tanah liat, dan diajar oleh satu guru honorer. Perjalanan menuju dusun terisolir ini terbilang ekstrim. Dari kota Makassar diperlukan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan, dengan 2 jam berkendara dan 3 jam harus berjalan kaki/trekking atau menggunakan motor khusus.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli 2018, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII bersama Komunitas Sekolah Inspirasi Alam (SIA) berkunjung ke SD Cindakko untuk memberi semangat dan dukungan. Dalam kegiatan ini, relawan-relawan dari Pertamina MOR VII berbagi inspirasi dan pengetahuan tentang serba serbi energi. Sekaligus memberikan bantuan peralatan sekolah berupa sepatu dan tas bagi siswa siswi. Sebelumnya, Pertamina MOR VII juga telah memberikan bantuan sarana prasarana kepada SD Cindakko senilai Rp 42 Juta berupa perbaikan perpustakaan mini, bantuan seragam sekolah siswa, perlengkapan alat tulis sekolah serta fasilitas keagamaan.
Unit Manager Communication and CSR MOR VII, M. Roby Hervindo mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari kepedulian Pertamina dalam bidang pendidikan. “Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud menyebutkan di tahun 2016/2017, terdapat 2.550 anak jenjang SD di Sulawesi Selatan yang tidak bersekolah. Kondisi ini sangat tergambar di Dusun Cindakko,” ujarnya. “Sekitar lebih dari 90% penduduk Dusun Cindakko tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, bahkan tidak sedikit diantara mereka juga tuna aksara. Jika pendidikan tidak berkualitas, akan sangat sulit bagi masyarakat Cindakko untuk meningkatkan kehidupannya,” Roby menambahkan.
Selama tiga tahun terakhir, Pertamina MOR VII merealisasikan bantuan bidang pendidikan di Sulawesi sebesar 27 Miliar rupiah. Untuk tahun 2018, hingga kini telah disalurkan bantuan bidang pendidikan melalui program bina lingkungan dan CSR di wilayah Sulawesi senilai 3,5 Miliar rupiah. Selain SD Cindakko, pengembangan pendidikan Pertamina MOR VII lainnya berupa dukungan pada sekolah-sekolah Adiwiyata di seluruh Sulawesi, pembangunan sarana pendidikan, sekolah non formal Natsir Eco School di Toraja, dan Sekolah Anak Percaya Diri di Makassar.
Mulawarman, Kepala Desa Bontosomba, pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya. “Kami berterima kasih atas dukungan Pertamina untuk perbaikan pendidikan khususnya di Dusun Cindakko. Dusun ini memang masih banyak keterbatasan sarana, utamanya jalan, akses sangat sulit. Ini salah satu penyebab pendidikan di dusun Cindakko perlu banyak perbaikan,” ujarnya.
Sementara Dinar, salah seorang relawan Sikola Inspirasi Alam yang telah mengajar anak-anak SD Cindakko mengungkapkan perubahan pada warga Dusun Cindakko. “Kehadiran SD Cindakko ini membuat warga kembali memiliki harapan dan mempunyai semangat, agar anak-anak lebih meningkat pendidikannya,” kata Dinar. Itu ditunjukkan dengan makin bertambahnya jumlah siswa siswi SD Cindakko yang kini mencapai 92 anak.
Sikola Inspirasi Alam adalah komunitas kesukarelawan di bidang pendidikan untuk daerah terpencil dan telah berdiri sejak 2 Mei 2016. Komunitas yang menerapkan pendidikan alam sebagai basis ajar ini telah merekrut 293 relawan selama 19 kali pemberangkatan. Sebagai sekolah alternatif, Sikola Inspirasi Alam bekerjasama dengan Sekolah Dusun Cindakko untuk menyediakan tenaga pengajar secara periodik untuk melakukan proses belajar-mengajar.
Melalui kemitraan dengan beragam pemangku kepentingan seperti komunitas Sikola Inspirasi Alam, Pertamina berharap agar perbaikan kualitas pendidikan utamanya di daerah-daerah terpencil seperti di Dusun Cindakko dapat lebih berdampak luas dan positif.***
Siaran Pers PERTAMINA