Perwakilan Himbara Romy Johnson Nainggolan menyampaikan saat ini pemerintah tengah menyiapkan tambahan dana yang siap diinjeksi lagi ke Himbara. Kendati belum mengetahui secara pasti berapa besaran dana yang akan diterima masing-masing bank BUMN, dia memastikan Himbara dapat menyerap dana tambahan tersebut.
“Saya enggak komen banyak tentang itu, tapi saya pastikan seluruh Himbara akan menyerap,” kata Romy ketika ditemui di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).
Dia juga memastikan bahwa Himbara selalu siap mendukung program pemerintah dalam memajukan ekonomi nasional. “Kami sebagai bank Himbara pastinya ingin mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi,” ujarnya.
Dalam catatan Bisnis, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang untuk menambah injeksi likuiditas ke Himbara meski belum dapat mengestimasi berapa tambahan dana yang siap diinjeksi lagi ke Himbara. Dia menyebut semuanya tergantung kesiapan perbankan.
Namun, dia memastikan pemerintah pusat masih memiliki kas sekitar Rp250 triliun lagi di Bank Indonesia (BI), setelah sebelumnya Rp200 triliun telah dipindahkan pada September lalu.
Purbaya mengungkapkan sudah ada dua bank BUMN yang meminta tambahan dana, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Sebelumnya, kedua bank tersebut masing-masing telah menerima Rp55 triliun dana pemerintah pusat.
“Kita lihat nanti seperti apa, tapi saya pikir sih sementara sudah cukup. Saya tambah juga sekarang nanti ke depan akan diam-diam. Kecuali untuk yang BPD [bank pembangunan daerah],” kata Purbaya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu), Senin (13/10/2025).
Selain BRI dan BNI, pemerintah juga mengucurkan dana sebesar Rp55 triliun ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebesar Rp25 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) sebesar Rp10 triliun.
Dari total dana tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa realisasi penyerapan Bank Mandiri mencapai 74%, diikuti BRI sebesar 62%, BSI 55%, BNI 50%, dan BTN 19%.
Selain Himbara, pemerintah juga mempertimbangkan untuk menempatkan dana pemerintah ke bank lainnya. Purbaya menyebut, bank-bank yang tengah dalam tahap diskusi adalah dua bank pembangunan daerah (BPD), yakni PT Bank DKI (Bank Jakarta) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim).
Sumber Bisnis, edit koranbumn















