PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) masih mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit baru meskipun tantangannya cukup berat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pertumbuhan kredit itu juga tak lepas dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan pemerintah.
BNI telah menerima penempatan dana pemerintah lewat program PEN untuk disalurkan ke dalam kredit sebesar Rp 7,5 triliun. Hingga 16 Desember 2020, perseroan telah menyalurkan total kredit Rp 26,6 triliun
“Itu diberikan kepada lebih dari 139.000 pelaku usaha dalam rangka PEN atau setara dengan 3,5 kali dari dana yang telah ditempatkan oleh pemerintah,” kata Mucharom, Sekretaris Perusahaan BNI kepada Kontan.co.id, Selasa (22/12).
Mucharom menilai upaya penyaluran kredit di tengah pandemi karena masih belum pulihnya permintaan kredit. Namun, BNI tetap berupaya untuk melakukan ekspansi secara prudent dengan prioritas pada industri yang memiliki orientasi ekspor dan padat karya, serta kepada sektor UMKM dalam upaya mendukung program PEN.
Hingga November 2020, BNI mencatat pertumbuhan kredit 3,2% year on year (yoy). Jika dilihat secara bulanan penyaluran kredit memang masih belum kembali pada level normal.
BNI berharap permintaan secara bulanan kita harapkan terus bertumbuh dengan dukungan bauran kebijakan BI, OJK, dan pemerintah yang konstruktif.
“Hingga akhir tahun kami akan tetap melakukan penyaluran kredit secara prudent, dimana dalam menyalurkan kredit kami tidak hanya terpaku pada salah satu sektor. Beberapa sektor yang menurut kami masih prospektif antara lain Transportasi, Telekomunikasi, Konstruksi, serta Manufaktur termasuk farmasi, pulp, dan CPO.” Pungkas Mucharom.
Sumber Kontan, edit koranbumn