Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menyampaikan, total volume transaksi QRIS Bisnis hingga Agustus 2025 tumbuh 94% secara tahunan (year on year/YoY) atau sebesar Rp13,8 miliar.
“Total volume transaksi QRIS Bisnis tumbuh 94% YoY atau tercatat Rp13,8 miliar,” kata Bagus dalam konferensi pers HUT Bank Raya ke-36 di Gedung Menara BRILian, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025).
Dari sisi frekuensi jumlah transaksi, pertumbuhan QRIS Bisnis menunjukkan tren yang sangat baik. Bank Raya mencatat, frekuensi jumlah transaksi mencapai 3,3 juta transaksi atau tumbuh 300%.
Adapun capaian tersebut salah satunya didukung oleh produk Bank Raya, Saku Bisnis, yang juga terintegrasi dengan QRIS Bisnis. Bagus menuturkan, Bank Raya terus mengembangkan fitur andalan Saku Bisnis yakni menu mass transfer.
Fitur ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transfer sekaligus ke banyak rekening tujuan secara real time, yang mempermudah pelaku usaha untuk melakukan transaksi payroll atau pembayaran kepada supplier.
Selain itu, fitur Saku Bisnis memungkinkan pelaku usaha melakukan pemisahan bujet usaha dengan membuat hingga lima saku bisnis berbeda, hingga melakukan pengecekan mutasi rekening untuk memantau operasional keuangan bisnis mereka dengan baik.
Di usia Bank Raya yang ke-36 tahun ini, Bagus mengharapkan pihaknya dapat mengakomodasi kebutuhan transaksi perbankan sekaligus pengelolaan keuangan bagi pelaku usaha. Dia juga optimistis, Bank Raya dapat terus membangun fundamental bisnis yang tangguh dan menuju profitabilitas yang berkelanjutan.
Sepanjang semester I/2025, Bank Raya membukukan laba bersih senilai Rp32,93 miliar. Nilai ini tumbuh 64,8% YoY dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kinerja tersebut sejalan dengan pertumbuhan total kredit sebesar 7,4% YoY menjadi Rp7,28 triliun dengan total aset Rp13,34 triliun, naik 1,95% YoY.
Lebih lanjut, AGRO mencatatkan penyaluran kredit digital senilai Rp13,42 triliun atau tumbuh 64,8% YoY, yang mendorong outstanding kredit digital mencapai Rp2,62 triliun tumbuh sebesar 79,2% YoY.
Rasio loan to deposit ratio (LDR) Bank Raya berada di kisaran 86,74%, sedangkan dari sisi simpanan, pertumbuhan total CASA atau dana murah menjadi sebesar Rp2,5 triliun atau tumbuh 7,6% YoY.
Dari sisi profitabilitas, Bank Raya mencatatkan peningkatan rasio NIM menjadi 4,91% dari sebelumnya 4,31%, serta rasio imbal hasil aset serta ekuitas yang masing-masing meningkat dari tahun sebelumnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















