PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatat secara bank only penyaluran kredit ke segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami pertumbuhan sebesar 16,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga akhir Juni 2022, yang didorong melalui kredit usaha rakyat (KUR).
Adapun, kriteria UMKM yang dimaksud adalah debitur dari segmen mikro, UKM, dan komersial Bank Mandiri. Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan secara bank only, kredit UMKM mengalami pertumbuhan dua digit dengan total baki UMKM mencapai Rp114,9 triliun per Juni 2022.
Apabila dibedah, secara bank only baki KUR perseroan mencapai Rp59,3 triliun, lebih tinggi dari sebelumnya bernilai Rp50,6 triliun. Sementara itu, baki UMKM selain KUR mencapai Rp55,6 triliun dari semula Rp47,7 triliun pada Juni 2021.
“Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit usaha rakyat [KUR] sebesar Rp20,6 triliun kepada lebih dari 192.000 debitur yang berada di berbagai sektor,” kata Siddik dalam paparan kinerja secara daring, Kamis (28/7/2022).
Hingga Juni 2022, penyaluran KUR tersebut diberikan kepada 104.270 nasabah dengan limit Rp10,5 triliun di Pulau Jawa, sebanyak 51.164 nasabah di Pulau Sumatera dengan limit Rp6 triliun, serta 14.781 nasabah di Pulau Kalimantan dengan limit Rp1,3 triliun.
Lalu, Pulau Sulawesi dengan limit Rp1,6 triliun kepada 12.906 nasabah, sebanyak 3.283 nasabah dengan limit Rp334 miliar di wilayah Maluku dan Papua, dan sebanyak 6.253 nasabah di wilayah Bali dan Nusra dengan limit mencapai Rp859 miliar.
Lebih lanjut, Siddik menyampaikan penyaluran KUR diberikan ke berbagai sektor, mulai dari sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp8,4 triliun, sektor pertanian Rp6,1 triliun, sektor jasa produksi sebesar Rp4,1 triliun, dan sektor industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp2,1 triliun.
Adapun, realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II/2022 mencapai Rp1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22 persen yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh seluruh segmen kredit yang membaik. Salah satunya kredit korporasi yang menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan sebesar 10,6 persen yoy, yakni dari Rp369 triliun menjadi Rp409 triliun pada akhir Juni 2022.
“Melihat kinerja yang membaik, kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di atas 11 persen sampai dengan akhir tahun dengan kualitas aset yang terjaga optimal,” ujar Darmawan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn