Pupuk Kaltim kembali cairkan modal kerja periode April 2018 bagi 56 mitra binaan di wilayah Bontang dan Kutai Timur. Pencairan dilakukan melalui penandatanganan antara Manajemen Pupuk Kaltim bersama seluruh penerima bantuan, berlangsung di Gedung Diklat Pupuk Kaltim pada Senin (23/4). Hadir dalam kesempatan tersebut GM Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid, didampingi Manager CSR Pupuk Kaltim Dwi Pudyasmoro serta Superintendent Bina Lingkungan dan Kemitraan Departemen CSR Pupuk Kaltim Udiyanto.
Diungkapkan Nur Sahid, pencairan pinjaman modal kerja ini merupakan salah satu komitmen Pupuk Kaltim untuk terus memberi kontribusi serta pembinaan bagi masyarakat, khususnya dalam pengembangan potensi usaha agar terus maju dan berkembang. Menurutnya, sejak 1989, Pupuk Kaltim telah menyalurkan bantuan pinjaman modal bagi usaha kecil secara berkelanjutan agar lebih berkembang serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Pinjaman dengan bunga rendah sebesar 3%, disalurkan Perusahaan sebagai bentuk pembinaan bagi pengusaha kecil untuk lebih maju dan berkembang, terutama bagi pelaku usaha yang belum memenuhi syarat pinjaman ke perbankan,” ujar Nur Sahid.
Tercatat, hingga April 2018, Pupuk Kaltim telah menyalurkan bantuan permodalan bagi 72 mitra binaan di wilayah Bontang dan Kutai Timur, dengan total anggaran mencapai
Rp2,13 M. Jumlah itu terbagi dalam tiga periode, mulai Februari, Maret dan April 2018. Untuk periode ini, penyaluran bantuan bagi 56 mitra binaan mencapai Rp1,47 M.
Bantuan modal kerja kepada usaha kecil merupakan salah satu upaya peningkatan kemampuan masyarakat untuk lebih mandiri dan tangguh serta membawa dampak signifikan bagi perkembangan perekonomian masyarakat. “Hal itu dibuktikan dengan semakin baiknya taraf hidup masyarakat, dengan makin berkembangnya usaha yang dilakukan,” kata Nur Sahid. Khusus untuk pembinaan, program ini turut melibatkan Kompartemen Pemasaran, bagi sektor usaha yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan sawit dan sebagian modal kerja yang diterima mitra binaan, akan dimanfaatkan untuk pembelian pupuk NPK Non Subsidi dalam upaya peningkatan kualitas hasil pertanian.
Selain itu, hingga Maret 2018 Pupuk Kaltim juga telah menyalurkan program hibah teknik produksi, manajerial, pemasaran, bina lingkungan dan bina wilayah sebesar Rp1,63 M.
Hal ini dalam upaya meningkatkan kualitas produksi yang dihasilkan mitra binaan melalui kualitas SDM yang andal, juga promosi perluasan jaringan pemasaran produk dan bantuan alat produksi untuk menunjang jalannya usaha. “Pupuk Kaltim tidak sekedar memberikan bantuan saja, tetapi mitra binaan juga didorong untuk memiliki kemampuan agar lebih mandiri,” tambah Nur Sahid.
Sementara Zulaikha, salah satu mitra binaan Pupuk Kaltim dari Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur menyebutkan bantuan permodalan ini sangat membantu dirinya dalam pengembangan perkebunan sawit yang ia rintis, sekaligus diharap mampu menopang perekonomian keluarga. Dirinya mengaku akan memanfaatkan sebagian bantuan untuk pembelian pupuk non subsidi bagi pengembangan sawit serta modal usaha jual beli sembako di Desa Kebon Agung Rantau Pulung. “Kami akan belikan pupuk untuk perkebunan dan sebagian lagi untuk usaha kecil sehingga bisa menunjang pendidikan anak-anak dan kesejahteraan kami. Terima kasih Pupuk Kaltim atas kepeduliannya,” ungkapnya.
Kegiatan dirangkaikan dengan sosialisasi tata cara, mekanisme dan persyaratan menjadi mitra binaan Pupuk Kaltim oleh Staf Departemen CSR Pupuk Kaltim Cantri Winarti. Juga ada sosialisasi pengenalan produk Pupuk Kaltim oleh Ajang Christrianto dari Departemen Pelayanan dan Komunikasi Produk Pupuk Kaltim.
Sumber Situs Web Pupuk Kaltim