Hingga 21 April 2022, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) telah menyalurkan hingga 169.625 ton pupuk bersubsidi. Jumlah tersebut terdiri atas 166.088 urea bersubsidi dan 3.537 NPK bersubsidi.
Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman menerangkan sepanjang tahun ini, alokasi pupuk bersubsidi perseroan sebesar total 738.997 ton dengan rincian 727.528 ton urea dan 11.469 ton NPK. Dengan demikian per akhir bulan ini, penyaluran pupuk bersubsidi PKT mencapai 23 persen dari total alokasi.
Adapun, stok yang dimiliki perseroan saat ini sebesar 106.326 ton untuk urea dan 4.615 ton untuk NPK formula khusus.
“Jumlah ini telah mencapai 1,8 kali melebihi stok alokasi dari Peraturan Kementerian Pertanian yang berkisar 61.455 ton,” kata Qomaruzzaman dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).
Dia menuturkan, pada aspek penyaluran sering ditemukan indikasi penyimpangan antara lain penjualan pupuk subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), menjual kepada petani yang tidak terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), penjualan di luar wilayah kerja distributor dan kios, dan sebagainya.
Anggaran pemerintah untuk pupuk subsidi dialokasikan berkisar pada Rp25 triliun hingga Rp32 triliun untuk kuantum pupuk subsidi 8,87 juta ton hingga 9,55 juta ton per tahun, sehingga kebutuhan yang dapat dipenuhi mencapai sekitar 37 persen hingga 42 persen dari RDKK.
Sementara itu, berdasarkan catatan PT Pupuk Indonesia (Persero), stok pupuk bersubsidi per 9 April 2022 sebanyak 828.393 ton dan 665.467 ton untuk pupuk non subsidi. SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan stok tersebut cukup untuk memenuhi alokasi pupuk subsidi kepada petani selama empat pekan hingga awal Mei 2022.
“Ketentuan minimum stok bersubsidi sebanyak 314.120 ton, sementara jumlah stok pupum subsidi 828.393 ton atau setara 214 persen dari ketentuan minimum. Ini berarti dukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama empat pekan,” kata Wijaya.
Stok pupuk subsidi yang berjumlah 828.393 ton ini terdiri atas pupuk Urea sebanyak 394.444 ton, NPK sebanyak 224.116 ton, SP-36 sebanyak 44.284 ton, ZA sebanyak 94.483 ton, dan pupuk organik sebanyak 71.066 ton.
Sementara pupuk non subsidi, rincian stoknya yakni Urea sebanyak 586.215 ton, NPK sebanyak 36.592 ton, SP-36 sebanyak 18.643 ton, ZA sebanyak 23.847 ton, dan pupuk organik sebanyak 170 ton.
Sedangkan dari sisi realisasi penyaluran pupuk subsidi, Wijaya mengungkapkan bahwa angkanya sudah mencapai 2,36 juta ton per 9 April 2022. Adapun rinciannya, Urea sebanyak 1,15 juta ton, NPK sebanyak 828.160 ton, SP-36 sebanyak 98.523 ton, ZA sebanyak 129.954 ton, dan pupuk organik sebanyak 147.375 ton.
Sumber Bisnis, edit koranbumn