PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menyalurkan dana sebesar Rp 22,5 miliar untuk program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sejak 2018 sampai April 2022.”Total pelaksanaannya kami sudah berikan kepada sekitar 13 wilayah kota/kabupaten yang memiliki tingkat kekumuhan cukup signifikan dan ini sudah mencapai 299 unit rumah,” kata Direktur SMF Trisnadi Yulrisman di Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Dia menegaskan program ini akan terus berjalan ke depannya sehingga akan semakin banyak rumah kumuh yang bisa direnovasi di seluruh Indonesia. Program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh merupakan sinergi antara SMF dan program KOTAKU yang diusung oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyalurkan dana kepada masyarakat di daerah kumuh untuk merenovasi rumah yang dimiliki agar layak huni.
Trisnadi mengatakan tujuannya adalah untuk mendukung program pemerintah mengurangi daerah permukiman kumuh, membangun dan/atau memperbaiki rumah tidak layak huni menjadi layak huni, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah. Konsepnya, SMF akan bekerja sama dengan program KOTAKU untuk menyalurkan dana ke lembaga swadaya masyarakat atau badan masyarakat.
“Bersepakat dengan badan atau lembaga swadaya masyarakat tersebut, dana akan digunakan baik sebagai dana bergulir atau dijadikan hibah murni yang langsung habis digunakan untuk pembangunan,” ucap dia.
Ia menjelaskan sejak tahun 2018, program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, namun memang masih terdapat beberapa daerah yang belum tersentuh. Kendati demikian, BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan tersebut akan menuju ke beberapa wilayah yang belum tersentuh program renovasi rumah kumuh ini, di mana tahun 2022 sudah mulai memasuki Kabupaten Belu, Kota Atambua, Nusa Tenggara Timur.
SMF mencatat pada tahun 2018-2020 jumlah unit rumah kumuh yang direnovasi adalah sebanyak 138 dengan dana Rp10,2 miliar yang diberikan kepada tujuh kabupaten/kota dan sembilan kelurahan.
Kemudian pada tahun 2021, terdapat 85 rumah kumuh di empat kabupaten/kota dan empat kelurahan yang direnovasi dengan nilai Rp6,4 miliar, serta pada 2022 sampai dengan April sebanyak 76 rumah di dua kabupaten/kota dan dua kelurahan dengan memakan biaya Rp5,9 miliar.
sumber : Antara, Republika Edit koranbumn