PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melakukan serangkaian strategi untuk menjaga pertumbuhan di tengah tekanan pandemi Covid-19. Sampai semester I-2020, raihan kontrak baru perusahaan masih cukup apik, kendati ada beberapa tender yang mengalami penundaan akibat pandemi.
Jarot Subana, Direktur Utama WSBP menyebut saat ini perusahaan menjalankan strategi efisiensi biaya, renegosiasi perjanjian dengan bank terkait pinjaman, melakukan inovasi untuk pengembangan produk dan penguatan tim pemasaran untuk menjaga pertumbuhan di tengah pandemi. “Hingga Juni 2020, Nilai Kontrak Baru (NKB) kami Rp 1,3 triliun,” ujarnya kepada
Ia menyebut tidak hanya terpaku pada pasar yang sudah ada, tetapi juga memperluas jaringan ke pasar eksternal atau yang didapatkan di luar dari PT Waskita Karya (persero) Tbk. Ekspansi ke luar negeri juga dilakukan, salah satu proyek yang tengah dikerjakan yakni Pengaman Pantai di Singapura.
“Progres proyek dan lelang banyak yang ditunda akibat pandemi ini, sehingga akan mempengaruhi proyeksi (pertumbuhan) akhir tahun,” lanjutnya.
Saat ini, pihaknya masih dalam proses revisi dan finalisasi target pertumbuhan hingga akhir tahun mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang terjadi. Sedangkan untuk proyek existing, dirinya mengaku masih tetap berjalan dengan operasional terbatas mengikuti ketentuan PSBB di area proyek tersebut.
Selain itu, pada 7 Juli 2020 lalu, perusahaan juga melakukan penggabungan pabrik precast dimana Plant Palembang ditutup dan kapasitasnya digabungkan ke Plant Gasing di Sumatera Selatan. Sedangkan Plant Legundi ditutup dan kapasitasnya digabungkan ke Plant Sidoardjo, Klaten dan Bojonegara.
Sehingga proyek-proyek yang semula di support oleh Plant Palembang akan disupport oleh Plant Gasing sedangkan proyek yang disupport oleh Plant Legundi akan disupport oleh Plant Sidoarjo, Klaten dan Bojonegara. Penggabungan plant ini juga tidak mempengaruhi kapasitas produksi precast WSBP yang tetap 3,7 juta ton per tahun.
Sumber Kontan, edit koranbumn