. Kinerja PT Wijaya Karya Beton Tbk di sembilan bulan pertama 2020 ini masih mengecewakan. Terbukti, berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis Selasa (27/10), pendapatan Wika Beton turun menjadi Rp 2,95 triliun hingga akhir September 2020 lalu.
Realisasi tersebut membuat pendapatan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini turun 32,49% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,37 triliun. Alhasil, laba bersih dari perusahaan yang memiliki kode saham WTON ini pun anjlok turun 81,89% menjadi Rp 54,91 miliar.
Berdasarkan satuan bisnis unit, penjualan produk putar perusahaan turun menjadi Rp 1,14 triliun, dari Rp 2,14 triliun di akhir September 2019. Kemudian, penjualan produk non putar juga mencatatkan penurunan dari Rp 1,42 triliun menjadi Rp 1,05 triliun.
Sementara itu, pendapatan jasa WTON tercatat tumbuh 34,1% menjadi Rp 214,91 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 160,25 miliar. Namun, pendapatan konstruksi mengalami penurunan menjadi Rp 492,05 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 645,89 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan WTON juga turun 25,99% menjadi Rp 2,79 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,77 triliun. Beban usaha WTON juga tercatat turun menjadi 84,36 miliar dibandingkan kuartal III-2019 sebesar Rp 108,1 miliar.
Beban lain-lain WTON hingga kuartal III-2020 sebetulnya juga turun menjadi Rp 20,28 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 107,28 miliar. Namun, hal tersebut belum mampu menjaga selisih penurunan laba bersih perusahaan.
Akibatnya, sepanjang sembilan bulan kemarin WTON , mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp 54,91 miliar. Realisasi tersebut turun 81,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 303,26 miliar.
Hingga kuartal III-2020, tercatat aset WTON tercatat sebesar Rp 9,26 triliun atau turun 10,35% dibandingkan Desember 2019 sebesar Rp 10,33 triliun. Adapun Wika Beton memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 1,06 triliun. Sementara, untuk jumlah liabilitas dan ekuitas WTON masing-masing tercatat sebesar Rp 5,94 triliun dan Rp 3,31 triliun.
Sumber kontan, edit koranbumn