PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih menyimpan optimisme menorehkan hasil kinerja yang positif di paruh kedua tahun ini. Mengingat progres pekerjaan yang dilakukan perusahaan pun pun masih on track.
Selain itu, perusahaan pelat merah ini juga aktif dalam mengejar tender proyek-proyek baru. Terlebih pemerintah juga masih tingginya concern pemerintah pada pembangunan infrastruktur.
Hingga kuartal III ini, setidaknya ada 11 proyek strategis nasional yang tengah dilaksanakan pembangunannya oleh WIKA. Di mana, dari 11 proyek tersebut, sembilan diantaranya memiliki progres pekerjaan di atas 50%.
Seperti jalan tol Kunciran – Cengkareng, jalan tol Serang Panimbang, jalan tol Cisumdawu, Pelabuhan Patimban, Terminal Kijing, Bendungan Cipanas, Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin, hingga PLTU Sulsel Barru 1×100 MW.
Menurut Mahendra Vijaya, Sekretaris WIKA, progres pekerjaan untuk Proyek Strategis Nasional sudah menggunakan adaptasi kebiasaan baru saat pandemi virus corona belum teratasi.
“ WIKA dapat menyelaraskan metode kerja, inovasi dan aktivitas operasi dengan situasi terkini secara konsisten dan prudent,” kata dia dalam dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (10/9).
Sementara itu, memasuki semester kedua, WIKA memiliki perencanaan untuk mengikuti tender-tender proyek strategis di tanah air maupun mancanegara, antara lain: proyek jalan tol, industrial estate, transportasi terpadu, bendungan, gedung, termasuk infrastruktur oil & gas.
“WIKA memiliki rekam jejak yang kompetitif-efektif dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis berskala mega, di dalam maupun luar negeri. Ini bisa menjadi modal yang baik bagi kami,” sambung Mahendra.
Mahendra menambahkan, dalam kondisi pandemi yang saat ini, WIKA tetap akan mengedepankan asas prudential dan konsisten menjalankan aktivitas operasinya. Komitmen ini menjadi penting sebagai bagian dari membangun optimisme ke depan.
Ia menyebut, asas prudential tersebut tercermin dengan dilakukannya review target dengan kalkulasi yang sangat terukur memperhatikan kondisi makro, seperti; likuiditas keuangan yang ketat, peninjauan ulang terhadap anggaran pembangunan infrastruktur, dan terbatasnya arus mobilisasi sumber daya.
Sejalan dengan digulirkannya fase adaptasi kebiasaan baru, WIKA optimistis dapat mengembalikan ritme bisnisnya di tengah berbagai tantangan yang terjadi, termasuk adanya penilaian dari sebagian pihak tentang peningkatan risiko terhadap bisnis Perseroan.
Beberapa analis, seperti: Bahana Sekuritas, UOB Kay Hian, Maybank Kim Eng masih merekomendasikan beli untuk saham WIKA dengan upside rata-rata 27% per 9 September 2020. Hal ini menunjukkan bahwa WIKA masih memiliki kapasitas untuk tetap tumbuh ke depan.
Pada rasio keuangan, parameter kondisi gearing ratio WIKA pada kuartal-II 2020 berada pada posisi 1,26x (dari maksimal level covenant 2,5x) yang menunjukkan bahwa WIKA akan tetap beroperasi dengan baik dan siap untuk menangkap peluang di masa mendatang.
Sumber Kontan, edit koranbumn