Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp22,1 triliun hingga kuartal III/2023.
Manajemen Telkom menjelaskan Telkom telah menggunakan capex sebesar Rp22,1 triliun atau 19,9% dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi, untuk pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.
Pada bisnis fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pengembangan akses fiber optic, infrastruktur kabel laut dan proyek lainnya seperti menara telekomunikasi dan data center. Belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G serta penguatan sistem IT pada bisnis mobile.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan resminya mengatakan komitmen Telkom untuk terus mempercepat langkah transformasi melalui inisiatif FMC mulai menunjukkan progress yang positif, dari sisi synergy value dan cost efficiency. Strategi utama lain Five Bold Moves juga berjalan on the track, seperti InfraCo, Data Center, dan B2B Digital IT Service.
“Tentunya untuk hasil yang lebih besar membutuhkan proses dan waktu, namun kami optimis langkah transformasi ini akan memberikan output yang baik untuk keberlangsungan perusahaan nantinya,” kata Ririek, Rabu (1/11/2023).
Lebih lanjut, TLKM mengatakan akan membentuk InfraCo sebagai entitas baru pada kuartal IV/2023. Entitas ini diharapkan dapat menjadi penggerak utama TLKM dalam meningkatkan nilai perusahaan dengan memfasilitasi penetrasi fiber yang luas, menyediakan layanan telekomunikasi yang andal, dan mendorong peningkatan penciptaan nilai bagi pelanggan.
Sebagai informasi, TLKM mencetak pendapatan senilai Rp111,23 triliun. Pendapatan ini meningkat 2,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp108,8 triliun.
Pendapatan TLKM ini dikontribusikan dari pendapatan telepon sebesar Rp8,3 triliun, pendapatan interkoneksi Rp6,6 triliun, dan pendapatan data internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp65,8 triliun.
Kemudian pendapatan jaringan sebesar Rp1,78 triliun, pendapatan Indihome Rp21,78 triliun, dan layanan lainnya sebesar Rp4,7 triliun.
Meningkatnya pendapatan TLKM ini membuat laba usaha TLKM meningkat menjadi 10,80% secara tahunan menjadi Rp34,9 triliun. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, TLKM mencetak laba usaha sebesar Rp31,5 triliun.
TLKM juga tercatat mampu meningkatkan laba bersihnya menjadi Rp25,3 triliun hingga kuartal III/2023. Laba bersih ini naik 11,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,8 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn