Dua bank pelat merah, yaitu PT Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), mencatat pertumbuhan yang terjadi pada sistem pembayaran ritel Bank Indonesia Fast Payment atau BI-Fast per Mei 2022.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan per Mei 2022, jumlah transaksi BI-Fast yang diterima oleh BRI mencapai 6,6 juta transaksi dengan nominal sebesar Rp22 triliun. Sementara itu, transaksi BI-Fast yang dikirimkan oleh nasabah BRI sebanyak 927.000 transaksi dengan nominal sebesar Rp4,6 triliun.
Di sisi lain, Bank Mandiri mencatat transaksi BI-Fast telah mencapai sekitar 18 juta dengan volume transaksi lebih dari Rp50 triliun per Mei 2022.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan bank pelat merah dengan sandi saham BMRI ini juga melakukan berbagai upaya untuk menaikkan transaksi BI-Fast.
“Bank Mandiri mendukung inisiatif tersebut dengan meningkatkan awareness layanan BI-Fast ini, baik di aplikasi Livin’ by Mandiri maupun di berbagai media komunikasi milik bank,” ujar Thomas kepada Bisnis, Selasa (28/6/2022).
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume transaksi pembayaran BI-Fast mengalami peningkatan dari awal implementasi pada Desember 2021, baik secara volume maupun nominal.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan total volume dan nominal transaksi kredit transfer BI-Fast masing-masing mencapai 85,3 juta transaksi dan Rp320,6 triliun selama periode 1 Januari-29 Mei 2022. Adapun, layanan dengan biaya transfer Rp2.500 itu ditargetkan mencapai Rp811 triliun sampai dengan akhir 2022.
“Pertumbuhan transaksi BI-Fast diperkirakan akan terus meningkat yang didorong oleh tiga hal, yaitu kanal pembayaran, komunikasi, dan onboarding batch-batch selanjutnya,” kata Filianingsih dalam Taklimat Media Penyelenggaraan dan Pengembangan BI-Fast, belum lama ini.
Sumber Bisnis, edit koranbumn