Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mencatatkan pertumbuhan nilai kontrak baru (NKB) secara signifikan hingga Mei 2022.
Senior Vice President (SVP) Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan Waskita berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp8,13 triliun sampai dengan Mei 2022, atau meningkat 265,42 persen per Mei 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,23 triliun.
“Jika dibandingkan dengan level pre Covid-19, Waskita Karya berhasil membukukan kenaikan NKB sebesar 2,48 kali lipat,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (29/5/2022).
Perolehan NKB tersebut bersumber dari proyek pemerintah sebesar 86,99 persen, pengembangan bisnis anak usaha Perseroan sebesar 9,09 persen, proyek swasta sebesar 2,22 persen, dan proyek BUMN sebesar 1,7 persen.
Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 76,1 persen, anak usaha Perseroan sebesar 7,83 persen, proyek Gedung sebesar 6,96 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 6,82%, dan lainya sebesar 2,29 persen
Beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Mei 2022 adalah proyek South Sudan Oil for Infrastructure Section 2 Roc Roe Dong – Lunyaker – Lietnhom road dengan panjang 162 KM sebesar Rp4,15 triliun, Rehabilitasi jalan dan jembatan nasional di Sumatera Utara sebesar Rp981,81 miliar.
Selanjutnya, Proyek Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreatifitas (GIK) Universitas UGM sebesar Rp326,34 miliar, Proyek Jalan Nasional Kabupaten Blitar sebesar Rp218,29 miliar, dan perolehan kontrak baru Anak Usaha Waskita Beton Precast di Ruas Tol Trans Sumatera sebesar Rp195,86 miliar.
Sampai dengan Mei 2022, Waskita Karya telah mencapai 26,41 persen target NKB pada 2022 yang direncanakan sebesar Rp30 triliun.
Pada 2022, Waskita Karya menargetkan menyelesaikan proses restrukturisasi dan fokus menjalankan bisnis usaha dengan penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi Covid-19.
“Serta meningkatkan kontrak baru baik di pasar domestik dan internasional dengan berpartisipasi pada G2G Pemerintah Indonesia dengan negara lain,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn