PT Pegadaian (Persero) merealisasikan sebagian besar target laba tahun ini. Hingga November 2018, Pegadaian meraup laba Rp2,53 triliun, atau 93,70% dari target laba 2018 senilai Rp2,7 triliun. Capaian tersebut meningkat 6,30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,38 triliun.
“Laba bersih sampai dengan November 2018 sudah mencapai Rp2,53 triliun,” kata Direktur Keuangan Pegadaian Ninis Kesuma Adriani kepadaĀ Bisnis.com, sebagaimana dikutip Jumat (28/12/2018).
Sementara itu, outstanding loan per November 2018 mencapai Rp40,3 triliun atau tumbuh 9,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Aset perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,59% menjadi Rp52,2 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp48,51 triliun. Sepanjang tahun ini, Pegadaian menargetkan outstanding loan sebesar Rp45,4 triliun atau meningkat 23,37% dibandingkan capaian 2017 senilai Rp36,88 triliun.
Namun demikian, Direktur Pemasaran Pegadaian Harianto Widodo memperkirakan pertumbuhan outanstanding loan perseroan hanya akan mencapai 9% saja. Sementara itu tahun depan, perseroan diperkirakan meraup pertumbuhan outstanding loan sebesar 15%.
“Rata-rata untuk seluruhnya, gadai dan non gadai kami targetkan 15% pertumbuhan [untuk 2019],” kata Harianto.
Harianto melanjutkan, untuk tahun depan perseroan akan lebih fokus mengembangkan bisnis non gadai. Bisnis gadai diperkirakan tumbuh maksimal 7%, sedangkan non gadai diperkirakan bisa tumbuh hingga 40%. Ke depan ada dua produk non gadai yang akan dibesarkan, yakni gadai saham dan fidusia. Dia mengatakan, untuk fisudia, perseroan akan menambah tenaga pemasar.
“Memang tahun depan kami genjot non gadainya lebih agresif, karena ruang inovasinya lebih luas,” katanya.
Sedangkan untuk tahun ini saja, pertumbuhan produk gadai konvensional Pegadaian diperkirakan hanya tumbuh 3% sampai 4% saja. Produk gadai saham, lanjut Harianto, akan dirilis paling lambat akhir semester I/2019.
Namun Harianto mengatakan, tidak semua pelaku usaha gadai harus membesarkan usaha non gadai untuk mengembangkan bisnis. Bagi pelaku gadai swasta, strategi untuk meraup pertumbuhan pada tahun depan sangat bergantung pada sistem, segmen market dan jaringan masing-masing perusahaan gadai.
“Tetapi di Pegadaian kami tahu bahwa ruang gerak di produk gadai akan terbatas,” ujarnya.
Sumber Pegadaian / Edit koranbumn.com